Berkat Jumlah Like di Facebook, Viral & Menyatukan Netizen, Polisi Berhasil Menangkap Buronan
Peran besar media sosial sekelas facebook sukses mengungkap buronan. Pihak polisi pun berhasil menangkap seorang buronan tersebut.
Ketika dia memutuskan menelepon polisi guna mengumumkan penyerahan diri, unggahan di Facebook Kepolisian Torrington dilaporkan sudah mencapai 29.000 like.
Baca: Surat Al Kahfi & Keutamaannya Dibaca Hari Jumat, Diampuni Dosa & Dijauhkan dari Godaan Setan (video)
Baca: Ustaz Rahmat Baequni Diamankan Polda Jabar, Terkait Isi Ceramah Anggota KPPS Meninggal Diracun
Baca: Sidang MK, Saksi 01 Sebut Saksi Prabowo Tak Protes saat Pengesahan Rekap Nasional pada 21 Mei 2019
Siswa SMA Jadi Buronan Dunia
Viral di Facebook, siswa SMA jadi buronan dunia usai laporkan grup Facebook hingga ramai jadi sorotan netizen.
Bahkan siswa SMA yang tengah jadi buronan itu dihargai $1300 oleh Australia bagi siapapun yang bisa menangkapnya sebab beberapa media Internasional menyebut hal ini menimbulkan dampak yang luar biasa.
Selengkapnya berikut kronologi siswa SMA bisa jadi buronan dan membuat heboh dunia maya hingga viral di Facebook.
1. Siswa SMA mengaku IReC
Dikutip dari Medium.com, kasus ini terjadi gara-gara sang siswa yang mengaku sebagai anggota dari Indonesian Reporting Commision (IReC) melaporkan grup Faceboook Crossovers Nobody Asked For (CNAF), Non Sense Memes dan beberapa grup lainnya.
Akibat laporan IReC, grup meme Facebook CNAF akhirnya dihapus paksa oleh pihak Facebook pada tangga 13 Mei 2019.
CNAF sendiri merupakan salah satu grup meme Facebook terbesar yang berisi lebih dari 500.000 member aktif.
Dikutip dari Papermag.com, beberapa grup yang serupa dengan CNAF juga dikabarkan ikut dihapus paksa oleh Facebook.
2. Para member marah
Hal ini sontak memberikan kemarahan bagi para member dan beberapa netizen yang senang dengan konten di grup meme tersebut.
Dikutip dari situs Know Your Meme, para netizen yang marah diketahui berhasil menemukan dalang di balik penghapusan grup tersebut.
Tak hanya nama, salah satu netizen dari Indonesia bahkan sampai berhasil membongkar keseluruhan identitas sang pelapor.
3. Admin bongkar identitas siswa SMA
Admin IReC tersebut diketahui berasal dari Tangerang berinisial MS dan masih berusia 18 tahun.
Dipantau Grid.ID dari beberapa grup Facebook, data pribadi MS kemudian disebar-luaskan habis-habisan dan dirinya dibully secara virtual hanya gara-gara perbuatannya melaporkan sebuah grup meme.
4. Dampak tindakan siswa SMA