Tak Bisa Berenang, 3 Bersaudara Tewas di Kolam Bekas Galian, Tangis Sang Ibu: Aku Kini Sendirian
Tiga bocah yang tewas tenggelam di kolam galian yang berada di Sei Temiang, Sekupang dimakamkan.
Tak Bisa Berenang, 3 Bersaudara Tewas di Kolam Bekas Galian, Tangis Sang Ibu: Aku Kini Sendirian
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiga bocah yang tewas tenggelam di kolam galian yang berada di Sei Temiang, Sekupang dimakamkan.
Ketiganya dimakamkan di tempat pemakaman umum di kawasan Sei Temiang, pada Kamis (20/6/2019) sore kemarin.
Ketiganya meninggal diduga karena tidak bisa berenang.
Kepergian tiga anak beradik-kakak ini jelas pukulan berat bagi orangtuanya.
Kepergian tiga anak sekaligus membuat sang ibu tampak terpukul dan tangisnya kembali pecah saat acara penguburan di TPU Sei Temiang.
Berikut fakta-fakta terkait tewasnya tiga bocah bersahabat itu di bekas lubang galian.
1. Korban tiga bersaudara
Tiga korban tenggelam di kawasan Tanjungriau Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (19/6/2019).
Ketiga korban tenggelam adalah bersaudara, dua kakak beradik Antonio de Viche (7), dan Yelse de Fitria (11) dan Yohanes Jevan (7) saudara sepupu.
Ketiganya dimakamkan pada Kamis sore di TPU Sei Temiang.
Mereka adalah warga Kampung Kendal Sari RT 03/ RW 07 dekat TPU Seitemiang, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Baca: TVRI Resmi Tayangkan Liga Inggris (Premier League) Musim 2019-2010, Kick Off 10 Agustus 2019
Baca: Kondisi Jalan yang Memprihatinkan di Kota Tembilahan Riau Berimbas Pada Omset Pedagang Tempatan
Baca: Vicy Melanie Tetap Setia Meski Kevin Aprilio Bangkrut, Kini Kevin Punya Ferrari Seharga Rp 10 M
2. Dikubur berdampingan
Ketiga korban yang meninggal akibat tenggelam di kolam bekas galian itu dimakamkan berdampingan.
Ketiganya dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang, Kelurahan Sei Temiang, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepri.
Tangisan orangtua korban pecah saat jenazah diturunkan ke liang lahat TPU Sei Temiang, Sekupang, Kamis (20/6/2019) sore.
Ratusan kerabat serta keluarga datang ke pamakaman.
Dari awal tiba hingga proses penguburan, ibu korban tidak henti-hentinya menangis.
“Anak, aku sendirian di sini, aku nggak punya siapa-siapa lagi,” tangis orangtua Jevan.
Sembari menangis, Ibu Jevan tampak dirangkul saudaranya.
Suaminya turut mendampingi istrinya ke pemakanan tersebut.
Kerabat serta guru-guru yang datang pun tidak dapat membendung haru, melihat tangisan yang muncul dari orang tua korban.

3. Lurah Minta Sanksi pada Pemilik Kolam Galian
Kepala Lurah Tanjung Riau Agus Sofyan, ikut berkomentar mengenai peristiwa naas yang menimpa 3 bocah tersebut.
"Jika kolam tersebut milik pihak ketiga, maka perlu ada sanksi yang tegas karena menyebabkan kematian ketiga bocah tersebut," ucapnya.
Menurut Dia, kolam tersebut harus ditutup atau diberi pengaman seperti pagar dan peringatan bahaya.
"Harus itu karena sudah sering kejadian seperti ini di sekitar sini," ucap Agus.
4. Penjelasan Kapolsek Terkait Kronologi Kejadian
Ketiga anak yang tenggelam dalam rawa bekas galian untuk penimbunan perumahan di kawasan Tanjungriau Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (19/6/2019) diduga karena tidak bisa berenang.
Penyebab kematian ketiga anak yang tenggelam tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Sekupang Kompol Oji Fahroji, Rabu (19/6/2019).
Dari hasil pengembangan dan saksi yang dimintai keterangannya oleh Polsek Sekupang diketahui kalau ketiga anak Devi (12), Visel (7) dan Jevan (10) diduga karena tidak bisa berenang.

Kapolsek Sekupang Oji Fahroji, mengatakan Kronologi kejadian di mana awalnya ketiga anak datang ke rawa bekas timbunan tersebut datang bersama ibunya.
"Jadi Ibunya sedang mengambil sayur kangkung, tiga anak ini menjauh dari ibunya hendak berenang," kata Oji.
Dia mengatakan anak yang pertama masuk ke dalam rawa adalah Visel.
"Jadi saat Visel masuk, tidak lama tenggelam, dua kawannya kaget hendak menolong, namun mereka terpeleset. Rawa itu kebetulan penuh lumpur, kalau dalam airnya hanya dua meter,"Kata Oji.
Kedua anak yang hendak menolong tersebut juga tidak bisa berenang, mereka juga terjebak lumpur.
Saat orang lain datang hendak membantu ketiga anak sudah lemas.
"Jadi saat ditolong mereka masih hidup. Kemungkinan saat perjalanan ke rumah sakit yakni ke Graha Hermin, anak tersebut menghembuskan napas terakhir," kata Oji.
(tribunbatam.id/ian/mri)
Tak Bisa Berenang, 3 Bersaudara Tewas di Kolam Bekas Galian , Tangis Sang Ibu: Aku Kini Sendirian