Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kecewa Sistem Zonasi PPDB, Siswa SD Berprestasi di Jateng Bakar Belasan Piagamnya

Viral di media sosial, seorang siswa SD berprestasi membakar belasan piala dan piagam penghargaan karena tidak diterima di SMP impian.

Editor: Ariestia
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Ayah Y, Sugeng Witoto (50) saat memperlihatkan piala yang didapatkan oleh anaknya, Rabu (26/06/2019). 

Kecewa Sistem Zonasi PPDB, Siswa SD Berprestasi di Jateng Bakar Belasan Piagamnya

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAJEN - Viral di media sosial, seorang siswa SD berprestasi membakar belasan piala dan piagam penghargaan karena tidak diterima di SMP impian.

Dilaporkan Tribun Jateng, bocah tersebut bernama Yumna (12), lulusan SDN Pekeringanalit 02.

Yumna kecewa tidak diterima di sekolah SMP N 1 Kajen, gara-gara sistem zonasi.

Padahal dia termasuk anak berprestasi saat bersekolah di SDN Pekeringanalit 02.

Pelajar itu pun membakar belasan piagam penghargaan pada Minggu (23/06/2019) lalu dan aksi ini viral di sosial media.

Baca: Anak Tega Bakar Ibu Tirinya yang Lumpuh di Sumut, Motif Diduga Terkait Uang

Berdasarkan informasi yang didapat Yumna tinggal perumahan Griya Kajen Indah RT 4 RW 12, Desa Gandarum, Kecamatan Kajen.

Pada saat Tribunjateng.com ke lokasi Yumna masih istirahat dan awak media hanya ditemui oleh kedua orangtuanya yakni Sugeng Witoto (50) dan Sukoharti (45).

Ayah Yumna, Sugeng Witoto membenarkan aksi nekat anak ketiganya itu karena kecewa tidak diterima di sekolah favoritnya. Karena merasa piagam-piagam tersebut tidak berlaku lagi dengan kondisi saat ini.

Piagam-piagam tersebut merupakan berbagai kejuaraan seni dan agama yang diikuti dan beberapa menyabet juara satu tingkat Kabupaten Pekalongan.

"Ada sekitar 15 piagam penghargaan yang dibakar. Berbagai kejuaran yang diikuti dan berhasil menyabet juara satu diantaranya seperti menulis halus, cerita islami, tilawah, adzan, nyanyi solo, nyanyi grup, dokter kecil.

Baca: 15.000 Calon PESERTA DIDIK Baru Masuk SD pada PPDB 2019 di Pekanbaru Silahkan Pilih Sekolah Terdekat

Anak saya juga selalu masuk dan memiliki rangking dikelasnya. Mungkin berpikiran piagam-piagam tidak membantu dirinya masuk ke SMP Negeri 1 Kajen (sekolah yang diinginkan), jadi akhirnya dibakar," kata Sugeng kepada Tribunjateng.com saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/06/2019).

Menurut Sugeng anaknya mendaftar ke SMPN 1 Kajen dengan menggunakan sistem zonasi, karena wilayah rumahnya berjarak 2000 meter dari sekolahan yang didaftar.

Minimnya sosialisasi Dinas pendidikan terkait PPDB yang melalui tiga jalur yakni jalur zonasi, jalur berprestasi dan jalur perpindahan orangtua, membuat anaknya terjebak dalam zonasi.

"Hari pertama pendaftaran saya mengantarkan anaknya melakukan pendaftaran online namun melalui jalur zonasi.

Baca: GRATIS! Pendaftaran PPDB Tak Perlu Bayar, Sekolah di Pelalawan Riau Diperingatkan Tak Lakukan Pungli

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved