Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

FEATURE

KISAH Perjuangan 4 Orang Guru di Pelosok Riau TEMPUH Jalan Tanah yang Licin dan BERLUMPUR Jika Hujan

Kisah perjuangan 4 orang guru di pelosok Riau tempuh jalan tanah yang licin dan berlumpur saat hujan, dan berdebu saat musim panas

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Istimewa/Mualim
KISAH Perjuangan 4 Orang Guru di Pelosok Riau TEMPUH Jalan Tanah yang Licin dan BERLUMPUR Jika Hujan 

KISAH Perjuangan 4 Orang Guru di Pelosok Riau TEMPUH Jalan Tanah yang Licin dan BERLUMPUR Jika Hujan

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUANMERANTI - Kisah perjuangan 4 orang guru di pelosok Riau tempuh jalan tanah yang licin dan berlumpur saat hujan, dan berdebu saat musim panas.

Empat orang guru itu mengajar di pelosok Riau yakni di di Desa Sokop, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Untuk sampai ke sekolah tempat mereka mengajar, empat orang guru itu menempuh jalan poros Desa Tebun menuju Desa Sokop yang kondisi jalan itu memprihatinkan.

Baca: WANITA Muda Warga Pekanbaru Jadi Pengedar Narkoba Jenis Sabu-sabu Ditangkap Resnarkoba Polres Kampar

Baca: JAMBRET di Pekanbaru Ditangkap dan Dihajar Massa, Rampas Tas Wanita Parubaya di Depan Mal Pekanbaru

Baca: HAKIM MK Bacakan Putusan Sengketa Hasil Pilpres 2019, GERINDRA Riau Patuh Perintah Prabowo, Apa Itu?

Baca: PUTUSAN MK tentang Sengketa Hasil Pilpres 2019, MKA LAM Riau Al Azhar Minta Sudahi Semua Perpecahan

Mereka menyampaikan keluhan itu, karena setiap hari mereka harus mengajar ke Sekolah Dasar (SD) Negeri 12 Rangsang yang merupakan Lokal Jauh di Desa Sokop, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Kondisi jalan tersebut dikeluhkan karena terbuat dari tanah yang dikala hujan datang akan membuat jalan menjadi licin dan berlumpur.

Sedangkan bila cuaca panas, jalanan tersebut menjadi berdebu.

Seorang guru itu bernama Mualim Syah.

Mualim kepada Tribunpekanbaru.com pada Jumat (28/6/2019) menuturkan, bahwa kondisi jalan tersebut sudah setiap hari dilaluinya dan sudah berjalan selama dua tahun, karena dua tahun terakhir ia dipercaya sebagai guru honorer di sekolah tersebut.

KISAH Perjuangan 4 Orang Guru di Pelosok Riau TEMPUH Jalan Tanah yang Licin dan BERLUMPUR Jika Hujan
KISAH Perjuangan 4 Orang Guru di Pelosok Riau TEMPUH Jalan Tanah yang Licin dan BERLUMPUR Jika Hujan (Tribun Pekanbaru/Istimewa/Mualim)

Mualim menggunakan motor dari tempat tinggalnya di Desa Tebun melalui jalan tersebut sekitar 2 km.

"Kalau hari hujan, jalannya licin, bahkan kadang kita sering hampir terjatuh. Apabila panas, jalanan akan berdebu," ungkap Mualim.

Baca: 2.058 Titik PJU Liar DIBONGKAR, Pemko Pekanbaru Masih MENUNGGAK Tagihan PJU Satu Tahun, Ini Sebabnya

Baca: WARGA Dumai Riau Segera Nikmati Gas Bumi Tanpa Tabung dan Langsung dari Pipanya, Ini Kata Walikota

Baca: FOTO-FOTO Liga 2 Laga PSPS Riau vs Persiraja Banda Aceh 1-2, Asykar Bertuah Kalah Lagi di Kandang

Baca: HASIL PSPS Riau vs Persiraja Banda Aceh 1-2 Liga 2, Jalannya Pertandingan, Nihil Sponsor Ganggu Laga

Dirinya bahkan sempat mengabadikan foto saat rekannya guru wanita harus turun dari atas motor saat kondisi jalan licin pasca hujan turun.

"Itu namanya Bu Sulastri, dia sempat turun (dari motor) karena jalan licin," ujarnya.

Dari kondisi tersebut, Mualim berharap agar jalan menuju sekolahnya bisa dibuat agar memberikan kenyamanan bagi guru maupun murid yang melewati jalan tersebut.

"Di benak saya sampai kapankah jalan ini tidak beraspal, kasian masyarakat di sekitar, kasian anak-anak, yang setiap saat melewati jalan ini. Jika saya amati di beberapa titik, makin lama jalan Poros ini tanahnya makin runtuh ke parit, harapan saya kepada pemerintah, semoga pemerintah bisa membantu meringankan beban kami yang ada di sini," pungkasnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved