Berita Riau
Tersebar di Lahan Konservasi & Konsesi Perusahaan, Jerat Pemburu Ancam Keberadaan Harimau Sumatra
Menurut WWF wilayah Riau, Lokasi pemasangan jerat ada di lahan konservasi dan juga lahan konsesi perusahaan.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
Belum lagi pemasangan jerat oleh masyarakat, yang "tidak sengaja" memasang jerat untuk binatang lain, seperti misalnya babi, namun malah yang kena harimau.
"Memang ada juga yang tidak disengaja. Misalnya menargetkan babi, tapi kan berpotensi juga bisa mencelakai satwa yang lain," tandasnya.
Baca: Kakinya Luka Hingga Membusuk Bekas Kena Jerat, Harimau Inung Rio Alami Infeksi Stadium 3 dan Tumor
Sementara itu dari catatan Tribun, setidaknya dalam waktu 9 bulang belakangan, ada dua kasus kematian satwa harimau yang terkena jerat.
Diantaranya kasus kematian seeokor Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) usai terkena jerat di daerah perbatasan Desa Muara Lembu - Pangkalan Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi, Selasa (25/9/2018) lalu.
Bahkan mirisnya, harimau tersebut sedang bunting. Dua ekor anak yang sedang dikandungnya pun ikut mati.
Sebab jerat yang terbuat dari tali sling besi tersebut, melilit bagian perut sang harimau. Dia ditemukan mati dengan posisi tergantung di tepi jurang.
Kemudian baru-baru ini, kasus kematian 'Kucing Belang Raksasa' bernama Inung Rio. Harimau ini juga bernasib malang.
Baca: Kakinya Infeksi Kena Jerat, Harimau Sumatra Bernama Inung Rio Ini Sempat Alami Demam Tinggi
Dia mati saat dalam masa perawatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD), di Sumatra Barat.
Inung Rio, terkena jerat pemburu di areal yang merupakan ex Hak Pengusahaan Hutan (HPH), yang saat ini menjadi kawasan restorasi ekosistem dalam rangka pengembalian hutan secara alami kembali.
Lokasinya ada di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Dimana daerah itu juga menjadi wilayah kerja PT. Gemilang Citra Nusantara (RAPP Group), pada bulan Maret 2019 lalu. Akibat terkena jeratan, harimau tersebut mengalami luka parah di bagian kaki depan, bahkan sampai membusuk.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
