Latihan Gimnastik Bikin Anak Lebih Lincah dan Mampu Berinteraksi Sosial
Gimnastik adalah olahraga yang dapat memberi banyak manfaat bagi anak-anak. Olahraga ini dapat mengatasi berbagai keluhan pada anak.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: ihsan
lihat foto
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gimnastik adalah olahraga yang dapat memberi banyak manfaat bagi anak-anak.
Jenis olahraga ini bagi usia dini dapat mengatasi berbagai keluhan pada anak. Misalnya, lamban atau terlalu aktif.
Gerakan Gymnastic Kids bisa jadi pilihan. Di Summit Centre yang terletak di Jalan Sudirman, samping Hotel Premiere Pekanbaru, terdapat latihan gymnastics bagi anak-anak.
Seorang instruktur di Summit Centre, Fransiska menyebutkan, terdapat tiga kelas gimnastik berdasarkan usia.
Yakni, usia 3-4 tahun, 5-6 tahun dan 7 tahun ke atas. "Batasnya sampai siswa SMP," sebut Siska, sapaan akrabnya, Sabtu (20/7/2019).
Lebih lanjut Siska mengatakan, berdasarkan porsi latihan, gymnastics anak dibagi tiga level.
Level I belajar kemampuan dasar dari gymnastics. Seperti gerakan roll dan cart wheel.
Level II, gerakan ditambah dengan back roll, round off dan air turn. Level III, anak dipersiapkan melakukan gerakan aerobic gym.
"Setelah Level III, usia 9-11 tahun, masuk ke kelas National Development. Kategori pertandingan paling bawah untuk aerobic gym," jelas Siska didampingi rekannya, Gita Trisanda.
Gita yang berusia 18 tahun merupakan seorang atlet gimnastik.
Siska mengemukakan, beberapa anak dibawa orang tuanya berlatih gymnastics karena keluhan tertentu. Misalnya, anak berkebutuhan khusus dengan motorik yang lambat.
Ada juga yang over-active atau terlalu aktif dengan pola gerakan yang tidak terkontrol.
Alasan lain, seperti mengalihkan perhatian anak agar tidak melulu bermain gawai. "Alasan lain orangtua antar anaknya ikut gimnastik karena tidak mau anaknya main game terus di rumah," ujar Siska.
Menurut Siska, latihan fundamental fisik pada gymnastics dapat mengatasi berbagai keluhan. Latihan fundamental meliputi kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, koordinasi dan interaksi sosial.
"Untuk kecepatan, anak diajari berlari. Kadang anak berlarinya asal. Jadi diajari teknik berlari yang benar," ujar Siska. Untuk aspek kekuatan, anak belajar hand stand.
