Pekanbaru

Dari 55 Kasus Kekerasan Anak di Pekanbaru Semester Pertama 2019, Pencabulan Paling Banyak!

Pelaku pencabulan terhadap anak di Pekanbaru didominasi oleh orang dekat korban. Bahkan ada ayah kandung yang tega mencabuli anaknya sendiri.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
Ilustrasi 

Dari 55 Kasus Kekerasan Anak di Pekanbaru Semester Pertama 2019, Pencabulan Paling Banyak! 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ada puluhan kasus kekerasan anak terjadi di Kota Pekanbaru selama enam bulan ini di tahun 2019.

Jumlah kasus kekerasan terhadap anak dari Januari hingga Juni 2019 mencapai 55 kasus.

Data dari Unit Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru, kasus pencabulan mendominasi kasus kekerasan anak di Kota Bertuah.

Kasus pencabulan mencapai 26 kasus.

Anak yang tidak mendapat hak sebanyak 10 kasus.

Baca: BREAKING NEWS Polisi Baku Tembak dengan Pelaku Kejahatan di Pekanbaru Riau, Dua Orang Infonya Tewas

Baca: Detik-detik Satriandi Digerebek di Pekanbaru, Warga Diminta Masuk Rumah, Terdengar Banyak Tembakan

Baca: Tewas dalam Baku Tembak, Perkara Napi Satriandi yang Kabur dari Lapas Pekanbaru Ditutup

Sedangkan anak berhadapan dengan hukum capai 9 kasus.

Kemudian kasus KDRT terhadap anak mencapai 5 kasus.

Lalu 3 kasus kekerasan terhadap anak bukan di lingkup rumah tangga dan 2 kasus penelantaran anak.

"Kasus pencabulan dominasi kasus kekerasan terhadap anak di Pekanbaru, " jelas Konselor Unit Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru, Herlia santi kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (22/7/2019).

Menurutnya, pelaku pencabulan terhadap anak di Kota Pekanbaru didominasi oleh orang dekat korban.

Ia merinci ada ayah kandung korban yang tega mencabuli anaknya sendiri.

Baca: Daftar Barang Bukti yang Diamankan Polda Riau di Kediaman Satriandi, Ada Senpi, Granat & Mobil Mewah

Baca: FOTO: Inilah Barang Bukti Milik Buronan yang Ditembak di Panam Pekanbaru, dari Senjata Hingga Granat

Baca: FOTO: Suasana Rumah yang Ditempati Satriandi, Buron yang Ditembak Polisi di Panam Pekanbaru

Pelaku lainnya adalah orang yang juga dekat dan seharusnya melindungi korban.

Mereka yakni ayah tiri korban, sepupu korban, tetangga korban dan teman bermainnya sendiri.

Herlia juga mengimbau agar menjaga anak-anaknya dari para predator anak.

Pasalnya orang terdekat di keluarga sekalipun berpotensi menjadi pelaku kekerasan terhadap anak.

"Jadi para pelaku kebanyakan orang dekat korban. Jadi patut diwaspadai, anak-anak mesti dalam lindungan keluarganya," paparnya.

Anak korban kekerasan di Kota Pekanbaru juga didampingi oleh konselor. Sedangkan pendampingan hukum dilakukan oleh advokat.

"Lalu pemulihan trauma dilakukan oleh psikolog dan rehabsos. Upaya pemulihan juga bekerjasama dengan dinas sosial," paparnya. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved