Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Riau Berisiko Kekeringan, BPBD Sudah Lakukan Upaya Pencegahan Karhutla Seperti Ini

BPBD Provinsi Riau, sudah melakukan sejumlah antisipasi menghadapi musim kering yang akan terjadi di Riau. Mulai dari edukasi hingga turunkan personil

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
ISTIMEWA /BPBD RUPAT
Pemadam karhutla di Bengkalis dengan helikopter water bombing dilakukan Desa Darul Aman, Kecamatan Rupat, Bengkalis, Jumat (19/7/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM,  PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger, Selasa (23/7/2019) mengaku sudah melakukan sejumlah antisipasi menghadapi musim kering yang akan terjadi di Riau.

Antisipasi ini dilakukan menyusul adanya potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada musim kering ini.

"Antisipasi sudah kita lakukan, mulai dari sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan. Kemudian melakukan persiapan personil di lapangan, menyiapkan helikopter untuk waterbombing dan TMC, itu semua sudah kita lakukan untuk antisipasi," kata Edwar Sanger.

Meski diprediksi akan terjadi kekeringan dan berpotensi Karhutla, namun pihaknya tetap berharap ada hujan yang turun di bumi Riau.

Sehingga kekeringan di Riau tidak berkepenjangan.

"Hal yang paling penting itu, kita berdoa kepada Allah, supaya diturunkan hujan lebar di Riau. Nyatanya beberapa hari ini kan di sejumlah wilayah di Riau hujan, tapi malam juga hujan, alhamdulillah, jadi prediksi itu boleh-boleh saja," ujarnya.

Baca: Wanita Wajib Tahu, Pria Tak Hanya Ingin Hubungan Seks, Tapi 4 Hal Inil Juga Perlu Dicermati

Baca: Hanya 14 Orang di Riau Memenuhi Kriteria Terima Santunan Petugas Wafat dari KPU RI

Pernyataan Edwar Sanger ini sekaligus menyikapi adanya peringatan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memperoleh tugas untuk mengatasi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang rawan terjadi di sejumlah daerah.

Lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ini pun bersinergi dengan sejumlah lembaga lainnya dalam mengatasi fenomena tersebut.

Satu diantaranya bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa saat ini BNPB tengah berfokus pada upaya mengatasi kekeringan yang terjadi di darat.

Sedangkan lembaga yang dipimpinnya akan mengatasi karhutla melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Ada sejumlah daerah yang memiliki potensi tinggi rawan terjadi karhutla, dua diantaranya adalah Riau dan Kalimantan Barat.

Di Riau, potensi kekeringan tersebut mulai muncul dan harus segera diantisipasi.

"Karena memang itu agak beresiko tinggi di Riau," ujar Hammam, saat ditemui dalam sebuah acara di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (19/7/2019).

Sedangkan di Kalimantan Barat, resikonya lebih tinggi karena telah muncul asap.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved