Diminta Merangkai kata Soal Ahok, Anies Baswedan Sebut Kalimat Ini, Ternyata. . .
Ketika disinggung soal ketidakakurannya dengan sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, raut wajah Anies Baswedan berubah.
Yakni soal dirinya yang disebut sering menghindar untuk menyebut nama Ahok.
Padahal menurut Anies Baswedan, ia tidak pernah menghindarinya.
"Mungkin dikiranya saya menghindari nyebut nama, padahal ya enggak lah," sambung Anies Baswedan.
Seolah ingin memecah ketegangan, Wahyu Muryadi pun meminta Anies Baswedan untuk memberikan pesan kepada Ahok.
Menjawab permintaan itu, Anies Baswedan pun menitipkan harapan agar Ahok selalu bahagia.
"Kalau satu kata untuk Pak Ahok apa ?" tanya Wahyu Muryadi.
"Semoga selalu bahagia," imbuh Anies Baswedan.
"Satu kata !" pinta Wahyu Muryadi.
"Oh. Bahagia !" ujar Anies Baswedan seraya tersenyum.
Sebelumnya, perang dingin antara Anies Baswedan dan Ahok sempat menjadi perhatian khalayak.
Hal itu bermula ketika Anies Baswedan mendapat kritikan usai menerbitkan IMB di Pulau Reklamasi.
Kala itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 206 Tahun 2016 yang kini dia dijadikan sebagai landasan hukum untuk menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) di pulau Reklamasi di Teluk Jakarta.
Dalam siaran pers yang dikirimkan kepada wartawan, Rabu (19/6/2019) kemarin, Anies menyebutkan pergub itu diterbitkan pada 25 Oktober 2016, beberapa hari sebelum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok cuti kampanye Pilkada DKI 2017.
"Saya juga punya pertanyaan yang sama, lazimnya tata kota ya diatur dalam perda bukan pergub. Itulah kelaziman dan prosedur yang tertib ya begitu. Memang konsekuensinya, menunggu selesainya perda itu perlu waktu lebih lama," kata Anies Baswedan dalam siaran pers itu.
Menurut Anies Baswedan, dengan adanya pergub itu, Pemprov DKI terpaksa menerbitkan IMB untuk 932 gedung yang telah didirikan di Pulau D, sebuah pulau hasil Reklamasi.