Kisah Militer

Kisah KSAU Marsekal Yuyu Sutisna Terjebak Awan Cumulonimbus Saat Terbangkan Jet F-5E dari Pekanbaru

Zaman awal kemerdekaan Republik Indonesia, alat utama sistem persenjataan (Alutsista) belum maksimal, dan masih minim.

Editor: Ilham Yafiz
FOTO/KOMPAS.COM
Pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan Hawk 100/200 

Kisah KSAU Marsekal Yuyu Sutisna Terjebak Awan Cumulonimbus Saat Terbangkan Jet F-5E dari Pekanbaru

TRIBUNPEKANBARU.COM - Zaman awal kemerdekaan Republik Indonesia, alat utama sistem persenjataan (Alutsista) belum maksimal, dan masih minim.

Alutsista tersebut termasuk pesawat temput milik TNI Angkatan Udara (AU).

Dengan Alutsista yang apa adanya seorang pilot tempur dituntut untuk memaksimalkan skil dan keahlian terbang, serta strategi.

Ini kisah pilot tempur TNI AU pada dekade 1970-an yang mendapat misi yang berisiko dan hampir mustahil.

Baca: VIDEO KISAH Kopaska, Komando Pasukan Katak, Hantu Laut yang Jago Dalam Menyamar

Baca: Hantu Laut Denjaka Selamatkan WNI yang Disandera Perompak Somalia Dalam Misi Merah Putih (VIDEO)

Kala itu, alat utama sistem senjata (alutsita) made in Soviet milik Indonesia sepanjang 1970-an grounded.

Kondisi tersebut berimbas pada penurunan kekuatan militer Indonesia, terutama di Angkatan Udara (TNI AU).

Kondisi itu seperti berbalik 180 derajat dibanding dekade sebelumnya.

Padahal, pada dekade 1960-an arsenal TNI AU merajai bumi bagian selatan, amat kuat dan ditakuti.
Lumpuhnya kekuatan udara TNI AU berimbas pada tingkat kesiapan dalam menjalankan sebuah operasi militer.

Hal ini terjadi pada Operasi Seroja merebut Timor Timur, di mana TNI AU harus menggunakan pesawat tua lansiran Perang Dunia II.

Saat itu, pesawat yang digunakan seperti B-25 Mitchell dan C-47 Dakota sebagai tulang punggung operasi.

Presiden Indonesia kala itu sadar bahwa kekuatan TNI AU harus disegarkan kembali demi menjaga eksistensi tentara langit mengawal kedaulatan Republik.

Maka dengan lobi-lobi, Indonesia berhasil membeli jet tempur kelas 'sangar' pada waktu itu, yakni F-5E Tiger dari Amerika Serikat dan A4-E Skyhawk bekas pakai AU Israel.

Namun, tak mudah bagi para pilot TNI AU menerbangkan F-5E.

Melansir Kompas.com yang menukil dari buku Elang Tanah Air di Kaki Lawu: Sejarah Pangkalan Udara Iswahjudi, 1939-2003.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved