Berita Riau
Hampir Injak Ular Kobra, Petugas Karhutla di Pelalawan Riau Terkejut Lihat Harimau Sedang Minum
Petugas pemadaman yang sudah sekitar dua bula berjibaku dengan api di lokasi karhutla, ada yang melihat harimau hingga hampir menginjak ular kobra.
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
Ia membenarkan pertemuan dengan harimau di Langgam dan kobra. Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga bagi para petugas, apalagi hampir setiap kali dirasakan, khususnya bertemu ular berbisa.
"Ada juga pernah kita melakukan pemadaman api di bawah pohon, baru sadar ternyata di atas ada sarang tawon besar. Otomatis ada keresahan juga," tukasnya.
Hadi menuturkan, strategi pemadaman karhutla yang diterapkan tim satgas terpadu memang cukup membahayakan.
Pasalnya, ketika titik api muncul, tim harus mengambil posisi dari arah berlawanan dengan pangkal api agar memudahkan pemadaman. Minimal menyusuri jalan dari sisi kiri dan kanan api, dengan membuka akses sendiri.
Petugas dalam posisi menjumpai pangkal api, disisi lain binatang melata atau hewan lainnya pasti bergerak menjauhi api maupun asap.
Kondisi itulah yang kerap mempertemukan petugas dengan binatang penghuni lokasi yang dilalap api tersebut.

Kapolres Kaswandi Larang Masuk Hutan
Pascapertemuan petugas pemadaman karhutla dengan harimau di Desa Tambak Kecamatan Langgam, warga diminta untuk berhati-hati saat berada di dekat hutan.
Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan SIK, mengimbau warga setempat serta petugas pemadaman mengurangi aktivitas di sekitar hutan.
Ia juga melarang masyarakat masuk ke dalam semak belukar dan hutan di sementara waktu ini.
Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik manusia dengan Si Belang yang saat ini berkeliaran di dekat lahan beka terbakar.
"Kabar harimau ada di Desa Tambak itu benar. Tiga hari yang lalu saya ke sana. Warga memberitahu jika dekat lokasi karhutla itu areal dia (harimau)," tutur Kapolres Kaswandi, Jumat (23/8/2019).
Kaswandi menyatakan, lokasi pertemuan individu harimau dan jejak kakinya berada sekitar 4 km dari jalan poros.
Artinya cukup dekat dengan lokasi aktivitas manusia. Apalagi jika ada warga yang ngotot masuk ke hutan tentu potensi pertemuan semakin besar.
Kaswandi juga mewanti-wanti penduduk tidak memburu atau membunuh harimau. Pihaknya akan berkoordinasi dengan BKSDA Riau.