Leonardo DiCaprio Unggah Foto Suatu Wilayah di Indonesia, Ungkap Akan Ada Bom Waktu di Daerah Itu
Aktor Leonardo DiCaprio yang dikenal sebagai aktivis lingkungan mengunggah sebuah foto yang berasal dari Indonesia.
Leonardo Di Caprio Unggah Foto Suatu Wilayah di Indonesia, Ungkap Akan Ada Bom Waktu di Daerah Itu
TRIBUNPEKANBARU.COM - Aktor Leonardo Di Caprio yang dikenal sebagai aktivis lingkungan mengunggah sebuah foto yang berasal dari Indonesia.
Sayangnya, foto tersebut tidaklah menggambarkan sebuah kabar positif, apalagi membuat masyarakat Indonesia bangga.
Sebab, Leo justru mengunggah foto Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Dalam foto tersebut nampak dua orang pemulung tengah mengangkat sampah lengkap dengan keranjang sampah di punggung mereka.
Aktor berusia 44 tahun ini juga menyematkan keterangan dan mengungkapkan sesuatu di dalamnya.
"pemulung mengumpulkan sampah plastik dari limbah domestik di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang yang dekat dengan Jakarta, Indonesia," tulis Leo (sapaan Leonardo).
"Ini dianggap sebagai tempat pembuangan sampah terbesar di dunia," lanjut pemeran Jack di film Titanic ini.
Meski dianggap membantu masyarakat Jakarta dalam mengatasi sampah, sebanarnya Bantargebang menyimpan sebuah 'bom waktu' yang justru dapat membuat masyarakat Jakarta menderita.
Simak penjelasannya berikut ini.
Baca: Tawarkan 4 Perubahan Drastis Kejaksaan, Kajari Jakarta Pusat, Sugeng Riyanta Raih Gelar Doktor
Pada awal Agustus lalu, anggota DPRD DKI Bestari Barus menyebut TPST Bantargebang diperkirakan tidak lagi mampu menampung sampah Jakarta pada tahun 2021.
Pada sisi lain Bestari menyebutkan, tahun 2022 kemungkinan baru ada satu ITF yang rampung dibangun, yakni ITF Sunter.
ITF Sunter juga hanya mampu mengolah 2.200 ton sampah per hari, sementara produksi sampah di Jakarta mencapai 7.500 ton per hari.
Bestari mengemukakan, Jakarta kemungkinan akan darurat tempat pengolahan sampah pada 2021.
Baca: Dhawiya Bongkar Skandal Raffi Ahmad dengan Asha Shara: Blak-blakan Singgung Pelakor
"Kenapa darurat sampah? Karena ITF-nya mungkin baru jadi satu di 2022. Bantargebang mau tutup dan kapasitas tampung dari ITF itu hanya 2.200 ton. Sampah kita itu 7.500 ton, nah 5.300 tonnya mau ditaruh di mana?" kata Bestari.
