Pemufakatan Jahat Pembunuhan Munir, Suciwati Sebut Presiden SBY Hingga Jokowi Tak Berani Ungkap
Penuntasan kasus pembunuhan terhadap pegiat HAM, Munir belum tuntas sepenuhnya hingga saat ini.
Pemufakatan Jahat Pembunuhan Munir, Suciwati Sebut Presiden SBY Hingga Jokowi Tak Berani Ungkap
TRIBUNPEKANBARU.COM - Penuntasan kasus pembunuhan terhadap pegiat HAM, Munir belum tuntas sepenuhnya hingga saat ini.
Munir dibunuh dalam kabin pesawat Garuda Indonesia saat terbang ke Belanda 15 tahun silam.
Istri aktivis HAM Munir Said Talib, Suciwati, menyebutkan bahwa kasus suaminya yang hingga saat ini belum tuntas karena ada permufakatan jahat dari aktor intelektualnya.
Hal tersebut, kata dia, yang menyebabkan presiden sejak era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi) saat ini tak berani mengungkapnya.
"Ini permufakatan jahat penjahatnya kuat sehingga presiden tidak berani mengungkapnya. Ini sebuah kemunduran untuk negeri kita karena menunjukkan penjahatnya lebih kuat," kata Suciwati saat memberikan keterangan dalam konferensi pers 15 Tahun Terbunuhnya Aktivis HAM Munir di Kontras, Jumat (4/9/2019).
Suciwati mengatakan, kasus pembunuhan suaminya yang belum tuntas ini membuatnya prihatin.
Dia pun berharap agar realitas pahit yang terjadi saat ini bisa diperbaiki.
Terlebih hal ini sudah berlangsung selama 15 tahun. "Kasus Munir sudah 15 tahun.
Ini angka yang cukup banyak buat saya," kata dia. Menurut dia, kasus pembunuhan suaminya pada 7 September 2004 ini sudah terang benderang.
Salah satunya dengan sudah dibuatnya tim pencari fakta (TPF) oleh presiden dan DPR hingga menghasilkan rekomendasi dan memuat nama-nama tokoh yang terkait yang sedianya harus ditindaklanjuti.
"Tapi di persidangan banyak kejanggalan. Lembaga yang selama ini ikut bersama, seperti Komnas HAM melakukan eksaminasi dalam kasus Muchdi PR, ini harus diulang karena banyak hal janggal," kata dia.
Muchdi PR sendiri pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi pada 2008 karena keterlibatannya dengan kasus pembunuhan Munir tersebut.
Baca: Hari ini 15 Tahun Lalu, pegiat HAM Munir Tewas di Dalam Kabin Pesawat Garuda Indonesia
Baca: Pegiat HAM Munir Tewas Tak Terselesaikan Selama 15 Tahun, KONTRAS Sebut Jokowi Hanya Seremonial
Baca: Tawarkan 4 Perubahan Drastis Kejaksaan, Kajari Jakarta Pusat, Sugeng Riyanta Raih Gelar Doktor
Namun, dia dinyatakan tak terlibat sehingga hakim mengatakan bukti-bukti yang diduga mengarahkan dirinya dalam kasus tersebut dinyatakan lemah.
"Kalau bilang soal peradaban, Pak SBY sudah mengatakan ini sejarah bangsa kita. Kalau tidak selesaikan kasus Munir, ya kita bukan negara beradab," kata dia.
