Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla

5.800 Prajurit Gabungan Bertaruh Nyawa Padamkan Karhutla di Riau

Jumpai Pendemo, Wagubri Sampaikan 5.800 Prajurit Gabungan Sedang Bertaruh Nyawa Padamkan Kebakaran Lahan di Riau

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
Istimewa
Upaya pemadaman Karhutla di Desa Pangkalan Terap, Teluk Meranti, Pelalawan 

5.800 Prajurit Gabungan Bertaruh Nyawa Padamkan Karhutla di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jumpai Pendemo, Wagubri Sampaikan 5.800 Prajurit Gabungan Sedang Bertaruh Nyawa Padamkan Kebakaran Lahan di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Setelah melakukan orasi selama lebih kurang 4 jam, Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution akhirnya menjumpai mahasiswa Universitas Riau yang sejak dari pagi sudah menduduki halaman kantor Gubernur Riau, Kamis (12/9/2019).

Setelah mendengar Korlap membacakan tuntutannya dalam aksi unjukrasa ini, Edi pun langsung naik keatas mobil bak terbuka untuk menyapa mahasiswa Unri. Tampak mendampingi Wagubri kepala dinas kesehatan Mimi Yuliani Nazir dan Kepala Dinas LHK Ervin.

Edi dengan suara lantang dihadapan pendemo mengatakan, bahwa persoalan Karhutla adalah persoalan bersama. Sehingga semua pihak punya kewajiban yang sama untuk menyelesaikannya. Ia pun mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa tersebut.

"Apa yang adek-adek lakukan hari ini kita apresiasi dan kami ucapkan terimakasih. Karena adek-adek masih punya kepedulian terhadap lingkungan kita," kata Wagubri mencoba menenangkan mahasiswa yang sudah mulai memanas karena terlalu lama menunggu perwakilan dari Pemporv Riau untuk menjumpai pendemo.

"Saya tidak bermaksud untuk berlama-lama menjumpai adek-adek, tapi saya tadi ada agenda rapat paripurna di DPRD, setelah selesai acara DPRD saya langsung menjumpai adek-adek disini, dan saya sampaikan apresiasi," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Wagubri juga menyampaikan permintaan maaf dari Gubernur Riau yang tidak bisa secara langsung menemui mahasiswa yang melakukan unjukrasa tersebut. Sebab disaat bersamaan Gubri Syamsuar sedang berada di luar kota untuk menghadiri agenda di luar kota.

"Kalau ada pak Gubernur beliau akan menemui adek-adek sekalian, namun karena beliau sekarang sedang melaksanakan tugas diluar, sehingga saya diminta untuk menjumpai adek-adek sekalian," ujarnya.

Wagubri Edi mengatakan, persoalan Karhutla di Riau menjadi perhatian serius bagi Pemprov Riau. Sehingga pihaknya menyangkal jika ada pihak yang menuding Pemprov Riau tidak berbuat apa-apa dan tutup mata atas persoalan ini.

"Saya ingin sampaikan, bahwa dua hari yang lalu saya memimpin rapat Karhutla yang dihadiri dari BNPB dan seluruh Satgas Karhutla. sekali saya tegaskan bahwa seluruh Satgas sudah bekerja dengan maksimal sesuai dengan masing-masing satgasnya," katanya.

Misalnya lanjut Edi, Satgas Darat melakukan upaya pemadaman melalui jalur darat dengan menurunkan petugasnya di lokasi titik kebakaran.

"Jumlah prajurit gabungan TNI, Polri, Manggala Agni dan BPBD mencapai 5800 orang yang tersebar di 12 kabupaten kota di Riau," ujarnya.

Namun karena wilayah Riau cukup luas, maka jumlah 5.800 prajurit gabungan tersebut tidak terlihat. Sebab disebat ke semua wilayah.

"Tetapi yakinlah, bahwa ribuan prajurit gabungan itu sekarang sedang ada di lapangan dan berada di titik lokasi kebakaran lahan untuk memadamkan api," katanya.

Baca: Warga DIUNGSIKAN Akibat Karhutla di Riau Api Dikhawatirkan Lalap Rumah Warga Jarak Pandang 600 Meter

Baca: Dibantu Alat Ini, Penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru Masih Aman Walau Jarak Pandang 800 Meter

Baca: Lagi, Demo di Kantor Gubernur Riau, Kali Ini HMI yang Tuntut Syamsuar Tuntaskan Kebakaran Hutan

Edi mengungkapkan petugas gabungan saat ini sedang berjibaku memadamkan api yang lahan yang terbakar. Mereka tidak hanya harus mengorbankan tenaga dan pikirnya namun para petugas gabungan ini juga sudah meninggalkan keluarga hingga berminggu-minggu untuk melakukan tugas mulia, memadamkan api yang membakar lahan di sejumlah wilayah di Riau.

Bahkan para petugas yang melakukan pemadaman api juga mempertaruhkan nyawanya dalam menjalankan tugasnya.

"Bahkan di tahun 2015 lalu, ada seorang prajurit TNI berpangkat pratu bernama Wahyudi meninggal dunia saat menjalankan tugaskan memadamkan kebakaran lahan di Riau," ungkapnya.

Sebelumnya, Ratusan mahasiswa dari Universitas Riau menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis (12/9/2019). Ratusan mahasiswa ini datang ke kantor Gubenur Riau dengan membawa sejumlah atribut mahasiswa dan spanduk. Mereka menggunakan dua unit bus dan ratusan sepeda motor.

Setelah sampai dikantor Gubernur Riau langkah ratusan mahasiswa ini pun tertahan dipintu gerbang masuk. Sebab pagar masuk ke kantor Gubenur Riau ini ditutup rapat-rapat oleh petugas.

Telihat ratusan personil satpol PP dan kepolisian yang sudah bersiaga di depan pagar pintu masuk kantor Gubenur Riau. Ratusan petugas keamanan ini berbaris rapi membentuk pagar betis hingga tiga lapis.

Kedatangan ratusan mahasiswa Unri ke kantor Gubenur Riau adalah untuk menuntut Gubernur Riau untuk menuntaskan persoalan kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap. (Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved