Berita Riau
Polemik Lahan TORA di Riau, Kayu Akasia di Lahan TORA Ditebang dan Dijual, Suara Wakil Rakyat Senyap
Polemik lahan TORA di Riau, kayu akasia di lahan TORA ditebang dan dijual ke perusahaan pabrik kertas, suara wakil rakyat senyap
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Polemik Lahan TORA di Riau, Kayu Akasia di Lahan TORA Ditebang dan Dijual, Suara Wakil Rakyat Senyap
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Polemik lahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Riau, kayu akasia di lahan TORA ditebang dan dijual ke perusahaan pabrik kertas, suara wakil rakyat senyap.
Polemik lahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Riau khususnya Kabupaten Siak sudah senyap, dan sejumlah kelompok masyarakat yang mempersoalkan mekanisme dan transparansi pengambilan kayu akasia di atas lahan tersebut tidak lagi bergeming.
Baca: Mahasiswa Riau Protes Gubri Syamsuar ke Thailand, Mengeluh Sesak Nafas Dua Mahasiswi Jatuh Pingsan
Baca: Lepaskan TEMBAKAN Peringatan, Speedboat Melaju Zigzag, TNI AL Gagalkan Penyelundupan Narkoba ke Riau
Baca: WARISAN Presiden RI Ketiga BJ Habibie, Mobil Klasik hingga Pesawat Terbang R80 bagi Rakyat Indonesia
Baca: TETESAN AIR MATA dari Riau untuk Presiden Ketiga RI BJ Habibie, Andi Rachman Ungkap Sosok BJ Habibie
"Ya sekarang senyap-senyap saja. Kita dari DPD Lira (Lumbung Informasi Rakyat) Siak tetap maju dan menagih kesepakatan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) di dewan yang terakhir terkait RDP lanjutan," kata Bupati DPD Lira Siak Deddy Irama ST pada Kamis (12/9/2019).
Deddy mengatakan, awalnya banyak kelompok yang bersemangat menuntut kejelasan terkait pengambilan kekayaan di atas lahan TORA.
Belakangan ini kebanyakan mereka hanya diam termasuk DPRD Siak yang awalnya berjanji melanjutkan RDP pada 23 Agustus 2019.
"Maka kita surati DPRD Siak, tepatnya komisi II. Perihal surat kita tentang meminta RDP lanjutan permasalahan lahan TORA," kata dia.
Ia menegaskan, Lira mempertanyakan RDP lanjutan kepada DPRD Siak terkait munculnya dugaan permasalahan lahan Tora dan pengelolaan lahan tersebut oleh pihak ke tiga yaitu koperasi BUTU.
"Melalui surat itu kami sampaikan harapan agar DPRD Siak dapat menjadwalkan secepatnya RDP lanjutan tersebut. Larena sesuai dengan kesepakatan dari RDP ke -2 akan dilaksanakan yang ke-3 supaya jelas duduk permasalahannya. Kritikan dan aspirasi itu untuk mencari sebuah solusi," kata Deddy.
Menurut dia, pihaknya merupakan civil society sebagai mitra pemerintah memandang perlu untuk membawa aspirasi masyarakat kepada DPRD Siak. Pihaknya mengharapkan ada solusi terbaik.
Baca: DETIK-DETIK Presiden Ketiga RI BJ Habibie Wafat setelah Semua Keluarga Hadir di RSPAD Gatot Subroto
Baca: KENANGAN Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dengan Presiden RI Ketiga BJ Habibie Selama 2 Hari di Riau
Baca: Makam Presiden Ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie Berdampingan dengan Ainun Habibie
"Segala dugaan atau pun permasalahan TORA ini dapat terklarifikasi sebagaimana mestinya," ulas alumnus UBH Padang tersebut.
Luas lahan TORA di Kabupaten Siak yang dibagikan ke masyarakat sebanyak 4.000 Ha.
Lahan tersebut ditumbuhi kayu akasia, dengan alasan land clearing, akasia yang menjadi kekayaan di atas lahan TORA tersebut ditebangi dan dijual ke perusahaan pabrik kertas di Siak.
Proses penebangan itu dilaksanakan oleh koperasi BUTU, berdasarkan penunjukan oleh Penghulu-penghulu Kampung.
Dua warga Sungai Pinang, Kampung Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, terdaftar sebagai peneriman lahan TORA juga mengeluh soal itu.
Kedua warga itu adalah Syahril dan Sunarto, dua petani yang diikutkan menerima sertifikat TORA saat presiden Jokowi datang ke Pekanbaru pada Desember 2018 lalu tidak tahu lokasi lahannya. Padahal di kampungnya sendiri tersedia 974 hektar lahan TORA.
"Penerima di kampung kami hanya 200 orang, lebih 400 orang petani justru tidak dapat. Nah, itupun ada nama dari kabupaten lain yang mendapat di kampung kami," kata Syahril.
Ia menyebut, ketentuan warga yang mendapat dan tidak hingga saat ini tidak jelas.
Baca: KISAH Presiden Ketiga RI BJ Habibie dengan Presiden Soeharto, Kita Nanti Bertemu Secara Bathin
Baca: KENANGAN BJ Habibie di Riau Sebelum Meninggal, Diungkap Kadis Kebudayaan Riau Yoserizal Zen
Baca: STORY - Taruna Akpol dari Riau, Tinggi Badan di Atas Rata-rata, Sempat Bertemu Iriana Jokowi
Maka, ia meminta agar pemerintah bisa menjelaskan melalui pemerintahan kampung masing-masing.
Ia mengatakan, sebagai warga Sei Pinang ikut memperjuangkan lahan TORA tersebut agar tidak dikuasai pihak perusahaan atau perorangan.
"Nah sekarang kayu-kayu akasia di atasnya sudah dijual, saya sendiri tak paham bagaimana transparansinya itu. Padahal dulu kami berjuang bagaimana lahan itu tak lagi dikuasai perusahaan, sekarang tiba-tiba saja orang lain yang panen," kata dia.
Polemik Lahan TORA di Riau, Kayu Akasia di Lahan TORA Ditebang dan Dijual, Suara Wakil Rakyat Senyap. (Tribunpekanbaru.com/Tribunsiak.com/Mayonal Putra)