Karhutla di Riau

Api dari Karhutla Nyaris Lalap Permukiman Warga di Riau, Warga Diungsikan dan Pemadaman hingga Malam

Api dari Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla nyaris lalap permukiman warga di Riau, warga diungsikan dan pemadaman hingga malam

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/T Muhammad Fadli
Api dari Karhutla Nyaris Lalap Permukiman Warga di Riau, Warga Diungsikan dan Pemadaman hingga Malam 

Apalagi failitas dan operasional PHE Lirik masuk dalam kategori objek vital negara.

Jarak Pandang di Sungai Kampar Pelalawan Hanya 200 Meter

Kabut asap tebal tidak hanya melanda daerah daratan Kabupaten Pelalawan Riau saja.

Ternyata wilayah perairan jauh lebih pekat hingga menghalangi jarak pandang para kapten kapal, Kamis (12/9/2019).

Transportasi air di Sungai Kampar yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Teluk Meranti dan Kuala Kampar terhalangi kabut asap.

Kapal nelayan maupun speedboat penumpang terpaksa meningkatkan kewaspadaannya saat berlayar, mengantisipasi terjadinya keleakaan di atas air.

"Capten terpaksa meraba-raba kalau berlayar, karena asapnya sangat pekat di peraiaran," ungkap pengelola speedboat penumpang di Desa Pulau Muda Teluk Meranti, H Rusli, kepada tribunpelalawan.com, Kamis (12/9/2019).

Baca: KISAH Presiden Ketiga RI BJ Habibie dengan Presiden Soeharto, Kita Nanti Bertemu Secara Bathin

Baca: KENANGAN BJ Habibie di Riau Sebelum Meninggal, Diungkap Kadis Kebudayaan Riau Yoserizal Zen

Baca: STORY - Taruna Akpol dari Riau, Tinggi Badan di Atas Rata-rata, Sempat Bertemu Iriana Jokowi

Rusli menuturkan, rute pengangkutan penumpang transportasi air dari Dermaga Pulau Muda ke dermaga Penyelai Kecamatan Kuala Kampar masih berjalan normal.

Namun Jarak tempuh semakin lama lantaran jarak pandang yang terbatas.

Alhasil kapten harus mengurangi kecepatan sembari meraba-raba berdasarkan petunjuk jalur.

Dikuatirkan kapal menabrak speedboat lain atau tunggul kayu maupun benda-benda lain di Sungai Kampar, jika kecepatan dipaksa seperti biasanya.

Jangkauan mata sangat terbatas pada rute pagi hari dan akan berkurang menjelang siang maupun sore.

"Pagi ini yang paling pekat asapnya dibanding kemarin-kemarin. Pastinya kita minta tetap berhati-hati," terangnya.

Kepala UPTD Dinas Perhubungan Kecamatan Kuala Kampar, Tengku Said saat dikonfirmasi membenarkan jarak pandang yang terbatas di perairan.

Bahkan dalam tiga hari ini kabut menurunkan jarak pandang hingga 200 meter pada pagi hari.

Namun aktivitas pelayanan dan pengangkutan penumpang masih berjalan normal..

"Semua masih berjalan. Kabutnya tebal pa pagi saja, kalau siang dan sore jauh berkurang," tukasnya.

Api dari Karhutla Nyaris Lalap Permukiman Warga di Riau, Warga Diungsikan dan Pemadaman hingga Malam. (Tribuntembilahan.com/T. Muhammad Fadhli)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved