Pemuda Bacok Nenek Kemudian Bakar Mayatnya, Ternyata Hanya Gara-Gara Utang 14 Ribu
Terjadi kembali pembunuhan terhadap seorang nenek dengan cara dibacok dan dibakar, dilakukan seorang Pemuda karena masalah yang sepele.
Pemuda Bacok Nenek Kemudian Bakar Mayatnya, Ternyata Hanya Gara-Gara Utang 14 Ribu
TRIBUNPEKANBARU.COM - Terjadi kembali pembunuhan terhadap seorang nenek dengan cara dibacok dan dibakar, dilakukan seorang Pemuda karena masalah yang sepele.
Pelakunya ada AA (20), seorang pemuda warga Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, tega menghabisi nyawa seorang nenek-nenek dengan cara dibacok lalu dibakar.
Prilaku sadis AA diketahui setelah warga menemukan sesosok mayat dari sebuah saung di tengah sawah yang terbakar di Desa Jayabakti.
Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradonna Mappaseng kepada wartawan Minggu (15/9/2019) malam mengungkapkan, pada Sabtu (14/9/2019) malam, ada penemuan mayat di dalam saung yang terbakar di tengah sawah.
Aparat kepolisian menduga, Iyah sengaja dibunuh dan dibakar di saung tersebut.
Menurut Maradona, jenazahnya sudah dibawa ke RSUD dr Slamet Garut diotopsi.
Baca: BREAKING NEWS: Jokowi ke Riau, Ribuan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Pengamanan Presiden
Baca: Tak Lagi Bersama Raffi Ahmad, Merry Dapat Fasilitas Sangat Mewah Saat Menjadi Asisten Bu Dendy
Baca: Rekor Dunia! Perempuan 73 Tahun Melahirkan Anak Kembar, Suaminya Langsung Serangan Jantung
"Awalnya warga mengira hanya kebakaran biasa, setelah ditemukan ada mayat, muncul kecurigaan ada yang sengaja membakar," jelas Maradona.
Aparat kepolisian pun menurut Maradona langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Dari keterangan saksi, pihaknya mendapat satu nama yang diduga pelaku.
Setelah mengantongi identitas pelaku, aparat kepolisian pun langsung melakukan pencarian terduga pelaku.
Hingga, pada Minggu (15/9/2019) malam, pihak kepolisian mendapat informasi keberadaan pelaku di Desa Majasari Kecamatan Cibiuk hingga akhirnya berhasil diamankan.
"Kami dapat informasi jika pelaku lari ke Cibiuk hingga tim melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan pelaku," katanya.
Maradona menceritakan, dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, aksi pembunuhan tersebut dilakukan AA dengan cara membacok korban hingga tewas.
Setelah diketahui korban tewas, pelaku lantas membawa korban ke sebuah gubuk yang ada di tengah sawah.
Korban pun lantas diselimuti bahan ijuk dan saung itu pun dibakar.
Dari pemeriksaan awal, menurut Maradona, pelaku sengaja menghabisi nyawa nenek Iyah karena sakit hati kepada korban yang menyebut ibu pelaku punya utang yang tak juga dibayar sebesar Rp 14.000.
"Jadi korban terus ngomong ke pelaku soal utang itu, pelaku jadi kesal karena merasa terus ditagih dan akhirnya korban dibunuh," katanya.
Pelaku dan korban sendiri, masih tinggal dalam satu desa.
Namun, berbeda kampung.
Pelaku, telah diamankan di ruang tahanan Mapolres Garut dan aparat kepolisian pun telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa golok uang digunakan untuk membacok korban, sarung tangam kain, karung sepatu bot, topi dan batang kayu dari bekas saung yang terbakar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tagih Utang Rp 14.000, Nenek Iyah Dibunuh dan Mayatnya Dibakar"
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Gara-gara Utang Rp 14 Ribu, Pemuda ini Bacok Seorang Nenek hingga Tewas dan Membakar Mayatnya.
(*)
*Pemuda Bacok Nenek Kemudian Bakar Mayatnya, Ternyata Hanya Gara-Gara Utang 14 Ribu
----
Di belakang rumah pelaku, polisi menemukan alat vital milik pelaku yang dipotong menjadi dua bagian.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kapolres Muarojambi, AKBP Mardiono menjelaskan, usai membacok tukang sayur hingga tewas, tersangka Rahman melarikan diri ke arah belakang rumahnya.
Setelah itu anggota kepolisian bersama dengan masyarakat berusaha mengamankan tersangka yang masih mengenggam parang di tanggannya.
Namun, lagi-lagi Rahman melemparkan parang ke arah anggota dan masyarakat.
Disebutkan oleh Kapolres, pada tubuh tersangka juga terdapat luka pada bagian kepala dan juga pada tangan tersangka.
Selain itu, pada TKP pertama yaitu berada di belakang rumah ditemukan beberapa bagian alat vital pelaku.
"Selain itu, di TKP pertama itu di temukan bercak darah, dan ditemukan di belakang rumah ada beberapa potongan alat vital pelaku," jelasnya.
Disebukan oleh Kapolres, AKBP Mardiono berdasarkan informasi yang diterima dari anggotanya di lokasi kejadian ditemukan dua potongan alat vital pelaku.
"Informasi yang kita terima itu ditemukan ada dua potongan alat vital pelaku. Saat ini tindak lanjut kita itu kita lakukan otopsi kepada korban atas nama tatik yang saat ini berada di RSUD Raden Mattaher," sebutnya.
"Dan untuk pelaku guna penangganan medis, pelaku kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan diamankan personel Polres Muarojambi. Sementara Karim juga dibawa ke RS Bhayangkara. Selanjutnya kita akan lakukan pemeriksaan saksi-saksi," pungkasnya.
Sebelumnya, Rahman pemuda berusia 25 tahun yang diketahui merupakan warga RT 01 Desa Sumber Jaya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Senin (9/9) melakukan aksi brutal dengan membacok dua warga Kumpeh.
Setelah menyerang Karim yang melukai bagian leher dan telinga sebelah kiri, Karim bersama dengan dua saksi lainnya melarikan diri.
Sementara tersangka juga ikut lari dari lorong rumahnya menuju jalan raya lintas kumpeh- Suak Kandis.
Tidak begitu lama dikatakan Kapolres, setelah itu langsung keluar dari lorong rumahnya menuju Jalan Raya.
Kemudian dilihat oleh saksi atas nama Yanto yang bersangkutan sudah memberhentikan satu motor yang dikendarai oleh ibu-ibu yang diketahui bernama Tatik (40).
"Kemudian diberhentikan oleh pelaku, jatuh kemudian pelaku membacok kepala Tatik sebanyak dua kali dan diketahui meninggal di tempat," tersebut.
Kapolres Muarojambi, AKBP Mardiono. Ia menyebutkan bahwa dua orang korban tersebut satu orang meninggal di tempat yakni bernama Tatik (40).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-pembunuhan-berdarah-penikaman-penusukan-pembacokan-pisau_20160229_164523.jpg)