Pelalawan

Semak Belukar Terbakar Ternyata Sarang Ular, Belasan Ular Terpanggang Saat Karhutla Pelalawan Riau

Api yang mulai membesar dan melalap tumbuhan liar yang tumbuh di lahan bekas rawa-rawa itu menyedot perhatian.

Penulis: johanes | Editor: Ariestia
Istimewa
Petugas gabungan mengevakuasi belasan ular dan kura-kura dari semak belukar yang terbakar di Kelurahan Sorek Satu Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Riau, Rabu (18/9/2019). 

Awalnya beberapa petugas gabungan menemukan jejak mirip bekas kaki Harimau Sumatera di tanah bekas terbakar.

Kemudian informasi itu disampaikan ke tim lain yang sibuk memadamkan api, hingga dipastikan jika jejak itu milik si Belang petugas masih fokus pemadaman.

Lantaran persediaan air di lokasi sangat terbatas, personil melangsir air dari sungai menggunakan mobil tengki.

Personil yang bertugas mengambil air bergerak ke sungai untuk menyedot persediaan air dan diantar ke lokasi pemadaman.

"Katanya ada juga anaknya di samping induknya itu. Anggota itu yang cerita ke saya langsung," tambah Robby.

Setelah menyiarkan kabar keberadaan binatang buas bernama latin Panthera Tigris Sumatrae tersebut, seluruh personil diminta waspada dan mawas diri karena sewaktu-waktu bisa berhadapan dengan harimau.

Kisah horor itu tak berhenti sampai disitu saja dan siberlang masih menunjukan eksistensinya kepada petugas.

Tepat pada malam hari personil memilih menginap di lokasi Karhutla untuk mengefektifkan pemadaman jika pulang ke rumah.

Di tengah malam, Si Belang mengaum beberapa kali dan sangat jelas terdengar oleh petugas.

"Kami di lokasi diam-diam aja dan sama-sama tahu. Tak ada membahas itu lagi, karena takut ia muncul lagi. Seperti kata orangtua dulu kalau kita cerita tentang benda itu di tengah hutan, kita didatangi," tandasnya.

Hingga proses pemadaman tuntas dan berpindah di lokasi lain, tidak terjadi konflik antara personil dengan kucing besar tersebut.

Diperkirakan Si Mbah keluar dari habitatnya lantaran sebagian hutan terbakar dan menimbulkan asap tebal.

Hal itu membuat ia mencari lokasi baru yang aman dari kebakran lahan.

Berbeda lagi dengan kisah yang dialami tim gabungan damkar di Kecamatan Pangkalan Kerinci yang sudah sebulan lebih berjibaku dengan api.

Para pejuang api itu kerab bertemu ulang selama memadamankan api di Jalan Lingkar Timur dan Jalan Lintas Timur Kota Pangkalan Kerinci.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved