Silsila
Sinopsis Silsila Episode 42 Hari Senin (23/9): Mauli Makin Sedih Dengan Kematian Nandini (VIDEO)
Berikut Sinopsis SILSILA ANTV Episode 37 tayang Hari Rabu (18/9): Mauli Tidak Siap Tinggal di Rumah Tanpa Kunal
Kunal berada di Dargah memikirkan masa lalunya dengan Nandini. Di dalam, penjaga itu memberkati Kunal dan berdoa agar doanya bagi istrinya yang telah meninggal menjadi kenyataan. Mauli menangis di pintu Dargah sambil berdoa. Kunal pergi dari pintu lain.
Ishaan dan Mishti bermain satu sama lain di dalam mobil. Mishti mengenali mobil Mauli di luar Dargah. Ishaan bertanya-tanya apakah Yammini berbohong padanya atau Mauli, dia bertanya-tanya mengapa Mauli datang ke sini.
Kunal berada di dekat gerbang Dargah, Mauli ada di belakangnya, keduanya tidak saling memperhatikan. Tiba-tiba, Kunal menabrak seorang pria tua lalu dia dan Mauli berdebat.
Ishaan datang mencari Mauli dan menemukan Kunal dan Mauli berdiri berhadap-hadapan. Air mata jatuh dari mata Mauli. Mauli mengatakan aku sangat menyesal, aku tidak tahu Nandini ... aku datang untuk ketenangan jiwanya.
Mauli berkata tidak pernah menyadari Nandini meninggalkan mereka begitu awal. Mauli bertanya apa yang terjadi padanya. Kunal mengatakan Nandini sangat kesakitan, mereka mendapatkan tes dan menemukan itu adalah kanker stadium lanjut, Nandini meninggal dua tahun lalu.
Kunal memberi tahu Mauli bahwa tidak ada satu hari pun Nandini tidak menyebut-nyebut Mauli, setiap ingatannya dikaitkan dengan Mauli.
Ishaan berbalik bertanya-tanya mengapa Mauli berbohong tentang pergi ke klinik dan datang ke sini untuk bertemu Kunal. Dia kembali ke mobil. Mishti bertanya apakah itu mobil ibunya.
Ishaan menjawab itu bukan mobil ibunya, dia mengatakan pada Mishti bahwa mereka harus pulang karena dirinya telah melupakan sesuatu.
Mauli merasa telah menggaruk kembali luka lama Kunal tetapi Kunal tersenyum mengatakan dirinya selalu merasa senang saat mendiskusikan tentang Nandini. Dia kemudian mendapat telepon dari Pari yang takut dan menangis.
Kunal tiba di rumah dan menemukan Pari duduk di sudut. Dia bertanya apa yang terjadi. Pari tertawa terbahak-bahak dan mengatakan bahwa dirinya membodohinya, Pari berkata tidak bisa menemukan cara lain untuk memanggilnya pulang.
Kunal mengeluh mengapa dia melakukan ini, dia harus mengemudi dengan tergesa-gesa hanya untuknya. Pari meminta maaf mengatakan merindukannya. Pari memeluk Kunal dan mencium pipinya. Kunal memutuskan untuk membawa Pari ke klinik mulai besok. Pari senang mendengar ini.
Ishaan sedang menunggu di rumah ketika Mauli kembali. Dia bersemangat tentang hadiah yang di bawa untuk Mauli. Mauli mengatakan kepada Ishaan bahwa dirinya tidak pergi ke klinik tapi pergi ke Dargah untuk berdoa bagi ketenangan jiwa Nandini.
Ishaan memegang tangannya dan bertanya apakah dia pergi sendiri. Mauli menatap matanya memikirkan Kunal, lalu mengangguk mengatakan bahwa dirinya sendirian.
Ishaan menunjukkan padanya rok yang di beli untuk Mishti. Mauli mengatakan bahwa dirinya pergi ke Dargah sendirian, tetapi bertemu Kunal di sana. Ishaan merasa lega lalu bertanya apakah mereka masih akan bertunangan.
Mauli bertanya pertanyaan seperti apa ini. Ishaan berterima kasih kepada Mauli karena jujur pada hubungan mereka, kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam hubungan apa pun. Mauli menjawab bahwa dirinya tahu betul betapa pentingnya hal itu. Ishaan bersemangat untuk persiapan pertunangan mereka.