Banyak Korban Luka Saat Demo Mahasiswa di Makassar, Kapolda Sulsel Minta Maaf
Jurnalis Antara Darwin Fatih yang menjadi korban pemukulan polisi juga sebelumnya dirawat tetapi telah meninggalkan rumah sakit tersebut.
Banyak Korban Luka Saat Demo Mahasiswa di Makassar, Kapolda Sulsel Minta Maaf
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kapolda Sulsel Irjen Pol Guntur Laupe meminta maaf atas peristiwa bentrokan yang melukai puluhan mahasiswa dan jurnalis saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019).
Permohonan maaf ini disampaikan saat Guntur mengunjungi Rumah Sakit Awal Bros Makassar untuk menjenguk korban yang sedang dirawat. Ada sekitar sebelas mahasiswa yang dirawat.
"Korban Jurnalis atau siapapun korbannya kita minta maaf. Kalau memang itu sakit kita akan rawat," kata Guntur Laupe, saat diwawancara wartawan, Selasa malam.
Guntur berjanji akan memberikan sanksi yang tegas kepada oknum polisi yang melakukan penyerangan hingga menyebabkan puluhan korban mengalami luka.
Baca: Rombongan Bambang Soesatyo Kena Gas Air Mata Saat akan Temui Mahasiswa yang Demo di Gedung DPR
Baca: Penghuni Rumah Ini Terkejut, Tengah Malam, Ular Kobra Sepanjang 3 Meter Tiba-tiba Masuk Kamar
Baca: Tendangan Nyasar Pak Polisi, Dikira Mahasiswa, Polisi Malah Keroyok Wartawan di Makassar
Menurut dia, dari hasil evaluasi yang dilakukan, beberapa oknum polisi yang melakukan kekerasan terhadap beberapa jurnalis di Makassar merupakan anggota BKO dari polres di luar Kota Makassar.
"Terhadap anggota yang melakukan kami akan proses yang bersangkutan. Anggota tadi kita akan proses di Provost Polrestabes ataupun Polda nantinya," imbuh dia.
Baca: KUMPULAN LAGU HITS TIKTOK 2019: Download MP3 DJ Opus,DJ Tiktok,DJ Nanda & Entah Apa yang Merasukimu
Baca: Unduh MP3 di Sini, Download Lagu Salah Apa Aku Versi Asli (Entah Apa yang Merasukimu) dari ILIR 7
Sebelumnya diberitakan, polisi masih menahan ratusan mahasiswa yang diamankan saat bentrokan dengan polisi saat aksi menolak UU KPK dan rancangan undang-undang lainnya di depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan, Selasa (24/9/2019).
Mahasiswa yang ditahan dimasukkan di dalam salah satu ruangan gedung DPRD Sulsel. Polisi melucuti bajunya sambil menginterogasi satu-satu.
Beberapa di antaranya masih mengalami luka pukulan akibat tindakan represif yang dilakukan aparat.