Berita Riau
Mahasiswa Malaysia di Riau Dipulangkan, Riau Darurat Pencemaran Udara, Penderita ISPA Meningkat
Mahasiswa Malaysia yang kuliah dibeberapa universitas di Riau dipulangkan ke Malaysia, status Riau Darurat Pencemaran Udara belum dicabut
Kabut Asap Berkurang, Penderita ISPA Tetap Meningkat
Kondisi kabut asap di Kuansing sudah jauh berkurang dari sebelumnya.
Bahkan bisa disebit normal karena sekolah kembali dibuka.
Walau kabut asap menurun, jumlah penderita akibat kabut asap masih bertambah hingga Rabu (25/9/2019).
Baca: Siswi SMA Cantik di Pekanbaru Ini Ingin Terjun ke Dunia Film, Geluti Modeling dan Suka Modern Dance
Baca: Resmi, 1.674 LOWONGAN KERJA Tersedia pada Pekanbaru Job Fair 2019 di Susiana Tabrani Convention Hall
Baca: Riau Darurat Pencemaran Udara, Jarak Pandang di Pelalawan 800 Meter, 1.867 Warga Terserang ISPA
Ini berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kuansing.
Pada Selasa (24/9/2019), jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) sebanyak 3.124 orang.
Junlah penderita Asma sebanyak 103 orang.
Penderita iritasi mata sebanyak 136 orang.
Sedangkan iritasi kulit sebanyak 151 orang.
Jumlah penderita pneumonia sebanyak 21 orang.
Berasarkan ata terakhir, Rabu sore (25/9/2019), penderita ISPA mengalami peningkatan yakni sebanyak 3.248 orang atau menjngkat 100 orang lebih dibanding sehari sebelumnya.
Penderita Asma sendiri naik dua orang menjadi 105 orang.
Penderita iritasi kulit dan mata juga mengalami peningkatan menjadi 146 dam 157 orang.
Baca: Pengusaha Tertangkap Basah Berhubungan Intim dengan Cewek SPG di Kamar Kos, Terciduk oleh Istri
Baca: Siswa STM dan Siswa SMA Ikut Aksi Demonstrasi Mahasiswa di DPR RI, LIVE Sekarang di Youtube KompasTV
Baca: Isak Tangis Jamaah Pecah Usai Sholat Istisqa di Masjid Agung An Nur Riau, Gubri Syamsuar:Ini Ikhtiar
Penderita pneumonia masih tetap 21.
Kepala Dinas Kesehatan Kuansing dr Reza Tjahyadi mengatakan jumlah penderita tersebut merupakan laporan dari seluruh kecamatan di Kuansing.
"Setiap hari kita rekap jumlah penderita akibat Karhutla ini. Walaupun sudah berkurang, efek kabut asap kan tidak langsung," kata dr Reza Tjahyadi.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda/Palti Siahaan)