Kabut Asap di Riau

KUALITAS Udara Membaik Tim Satgas Karhutla Rapat Evaluasi Cabut Status Riau Darurat Pencemaran Udara

Kualitas udara membaik, Gubernur Riau Syamsuar bersama Tim Satgas akan rapat evaluasi cabut status Riau Darurat Pencemaran Udara

Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
KUALITAS Udara Membaik Tim Satgas Karhutla Rapat Evaluasi Cabut Status Riau Darurat Pencemaran Udara 

Instruksi tersebut disampaikan Syamsuar menyusul ditetapkannya status darurat pencemaran udara di Riau.

"Kami minta Posko Kesehatan dan rumah singgah diaktifkan. Dengan ditetapknya status darurat pencemaran udara, saya minta posko kesehatan dan rumah singgah buka 24 jam agar bisa dijadikan tempat pengungsian bagi warga yang sesak nafas dan penyakit lainya akibat kabut asap," katanya.

Baca: 3 Wisma di Riau Terindikasi Jadi Tempat Prostitusi dan Berzina Disegel Satpol PP Kepulauan Meranti

Baca: STORY- Kisah Wanita Kreatif dari Riau, Dewi Ingin Buat Industri Kerajinan Berbahan Tempurung di Siak

Baca: BREAKING NEWS : Warga Sipil Gelar Demonstrasi di DPRD Riau, KPK Lemah Karhutla di Riau Semakin Parah

Syamsuar berharap dengan ditetapknya status darurat pencemaran udara tersebut, penanganan terhadap masyarakat riau yang terserang penyakit akibat kabut asap bisa lebih maksimal lagi.

Sebab selama ini Posko kesehatan dan rumah singgah hanya buka mulai pukul 08.00 Wib hingga 21.00 Wib setelah itu warga harus pulang ke rumahnya kembali.

Namun dengan sudah ditetapkannya status darurat pencemaran udara ini, maka posko kesehatan dan rumah singgah harus buka 24 jam.

Selain itu, Syamsuar juga menegaskan bahwa seluruh rumah sakit baik swasta maupun milik pemerintah harus menggratiskan biaya berobat bagi pasien yang disebabkan akibat kabut asap.

Di antaranya adalah penyakit ISPA, Asma, iritasi kulit dan mata serta pneumonia.

"Saya sudah sampaikan kepada kepala dinas kesehatan, agar menyampaikan kepada seluruh rumah sakit di Riau, baik swasta maupun milik pemerintah agar menggratiskan biaya berobat untuk pasien yang terkena penyakit akibat kabut asap. Kalau ada rumah sakit yang minta biaya, silahkan laporkan ke kami, nanti akan kita tindaklanjuti," ujarnya.

Baca: Rekrutmen Prajurit TNI di Riau 2019, Pendaftaran di Kodim 0303 Bengkalis, Ini Syarat Administrasinya

Baca: Komisi VII DPR RI dan KLHK Bertemu Pimpinan 8 Korporasi di Riau, Bahas Kebakaran Lahan Perusahaan

Baca: Realisasi APBD Pelalawan hingga September Baru 48 Persen, Jauh dari Target, Waktu Tersisa Tiga Bulan

Hotspot Di Inhil Hari Ini Nihil

Titik api (hotspot) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terpantau nihil, Kamis (26/9).

Hotspot ini berdasarkan data terakhir Pusdalops Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil Pukul 16.00 WIB.

“Pantauan di 20 kecamatan hotspot hari ini alhamdulillah tidak ada. Tapi kita terus siaga” ujar Kalaksa BPBD Inhil, Yuspik, SH.

Meskipun tidak terdapat titik api, saat ini TRC BPBD Inhil masih berada di lokasi Karhutla di sejumlah wilayah.

Menurut Yuspik, 18 orang Anggota TRC yang dibagi dalam 3 tim saat ini masih menanggulangi Karhutla di 3 lokasi, antara lain, yaitu, Desa Teluk Jira, Kecamatan Tempuling, Kelurahan Pusaran, Kecamatan Enok dan di Desa Sialang Panjang, Kecamatan Tembilahan Hulu.

Baca: Pakaian Bekas Barang Bukti Penyelundupan di Riau Hilang Tiba-tiba, Tangkapan Ditpolair Polda Riau

Baca: Satu Orang Warga Riau Jadi Tersangka Pembabat Hutan TNTN, Diduga Lakukan Aktivitas Perambahan Hutan

Baca: DPO Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor atau Curanmor di Riau Ditangkap, Berawal dari Patroli Polisi

“Masing – masing tim 6 orang kita turunkan di 3 kecamatan tersebut,” ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved