Berita Riau
Massa TOLAK Wakil Ketua DPRD Riau, Kapolresta Pekanbaru Pingsan, Sejumlah Mahasiswa Terinjak-injak
Massa yang melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Riau menolak Wakil Ketua DPRD Riau yang menemui mereka, dan dalam aksi demonstrasi tersebut
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Massa TOLAK Wakil Ketua DPRD Riau, Kapolresta Pekanbaru Pingsan, Sejumlah Mahasiswa Terinjak-injak
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Massa yang melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Riau menolak Wakil Ketua DPRD Riau yang menemui mereka, dan dalam aksi demonstrasi tersebut Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, dan sejumlah mahasiswa terinjak-injak.
Kerusuhan yang terjadi saat aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Riau terjadi akibat massa yang tidak kunjung diberikan izin untuk masuk ke dalam kantor DPRD Riau.
Baca: BREAKING NEWS: Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto Dilarikan ke RS Awal Bros, Kronologi Versi Polisi
Baca: Sempat Menggila, Hotspot di Dumai Tinggal Dua Titik, Karhutla di Bengkalis Berhasil Dipadamkan
Baca: Pakaian Bekas Barang Bukti Penyelundupan di Riau Hilang Tiba-tiba, Tangkapan Ditpolair Polda Riau
Baca: Satu Orang Warga Riau Jadi Tersangka Pembabat Hutan TNTN, Diduga Lakukan Aktivitas Perambahan Hutan
Baca: DPO Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor atau Curanmor di Riau Ditangkap, Berawal dari Patroli Polisi
Massa mendesak aparat kepolisian agar mengizinkan pendemo untuk menggelar pertemuan dengan anggota DPRD Riau di dalam gedung.
Saat aksi berlangsung, Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran bersama anggota DPRD Riau Parisman Ikhwan sempat menemui pendemo.
Bahkan anggota DPRD Riau ini ikut naik keatas mobil pick up untuk berdiskusi dengan para pendemo.
Namun ratusan mahasiswa dari UIR ini menolak untuk berdiskusi diluar ruangan.
Mereka tetap bersikukuh masuk ke dalam gedung DPRD Riau untuk menyampaikan tuntutannya.
Dalam aksi ini mahasiswa mendesak DPRD Riau agar meneruskan tutuntan mereka ke pemerintah pusat dan DPR RI agar menolak RUU pertambangan, minerba, pertanahan, permasyarakatan, ketenagakerjaan dan mendesak pemerintah pusat serta DPR RI melalui DPRD Riau agar membatalkan UU KPK.
Wakil Ketua DPRD Riau, Zukri Misran saat dikonfirmasi terkait unjuk rasa yang berujung risuh ini mengungapkan,jika pihaknya tidak berani mengizinkan massa masuk kedalam kantor DPRD Riau.
"Kita tidak berani memberikan izin mereka masuk, ini masalah keamanan, karena kita kan tidak tau apakah mereka ini satu almamer, kan tidak," ujarnya.
Baca: 3 Wisma di Riau Terindikasi Jadi Tempat Prostitusi dan Berzina Disegel Satpol PP Kepulauan Meranti
Baca: STORY- Kisah Wanita Kreatif dari Riau, Dewi Ingin Buat Industri Kerajinan Berbahan Tempurung di Siak
Baca: BREAKING NEWS : Warga Sipil Gelar Demonstrasi di DPRD Riau, KPK Lemah Karhutla di Riau Semakin Parah
Pihaknya sudah memberikan tawaran kepada massa untuk menunjuk perwakilanya masuk ke dalam gedung DPRD Riau untuk melakukan diskusi di dalam ruangan.
Namun lagi-lagi tawaran tersebut kembali ditolak oleh pendemo.
"Mereka inginnya semua masuk, kita tidak bisa keamanannya," katanya.
Zukri menyangkan aksi unjuk rasa berujung ricuh yang dilakukan oleh mahasiswa ini.
Sebab untuk menyampaikan aspirasi tersebut sebenarnya tidak harus disampaikan di dalam gedung sama.
Namun juga disampaikan di luar gedung, apalagi pihaknya sudah mendatangi langsung mahasiswa di luar gedung.
"Kita hadir disitu atau didalam kan sama saja. Mau didalam atau di luarkan bisa menyampaikan aspirasi. Kalau soal tuntutan kita hanya bisa meneruskan, karena ini kan bukan kebijakan kita. Kita hanya bisa meneruskan aspirasi mereka, dan kita siap untuk meneruskannya ke DPR RI dan pemerintah pusat," kata Zukri.
Seperti diketahui, Aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Riau rusuh, Kamis (26/9/2019).
Kerusuhan pecah saat ratusan mahasiswa akan menerobos masuk ke dalam kantor DPRD Riau.
Baca: Rekrutmen Prajurit TNI di Riau 2019, Pendaftaran di Kodim 0303 Bengkalis, Ini Syarat Administrasinya
Baca: Komisi VII DPR RI dan KLHK Bertemu Pimpinan 8 Korporasi di Riau, Bahas Kebakaran Lahan Perusahaan
Baca: Realisasi APBD Pelalawan hingga September Baru 48 Persen, Jauh dari Target, Waktu Tersisa Tiga Bulan
Disaat bersamaan ratusan petugas keamanan yang sudah bersiaga langsung menghadap massa.
Kerusuhan pun tidak terelakkan. Petugas kepolisian dan massa saling dorong dan tendang.
Sejumlah mahasiswa pun tampak tersungkur dan terinjak-injak di tengah kerumuhanan petugas kepolisian dan ratusan pendemo.
Kerusuhan membuat sejumlah mahasiswa terluka dan memar.
Tidak hanya di kelompok mahasiswa yang menjadi korban dalam kerusuhan aksi di depan kantor DPRD Riau ini.
Namun petugas kepolisian juga ikut menjadi korban.
Satu diantaranya adalah Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto.
Dalam kerusuhan ini Kombes Susanto sedang mencoba mengamankan situasi.
Namun karena situasi sudah teranjut panas, massa pun semakin marah.
Kombes Susanto pun terimpit oleh ratusan massa yang rusuh.
Baca: Pakaian Bekas Barang Bukti Penyelundupan di Riau Hilang Tiba-tiba, Tangkapan Ditpolair Polda Riau
Baca: Satu Orang Warga Riau Jadi Tersangka Pembabat Hutan TNTN, Diduga Lakukan Aktivitas Perambahan Hutan
Baca: DPO Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor atau Curanmor di Riau Ditangkap, Berawal dari Patroli Polisi
Akibatnya Kombes Suanto terjatuh ditengah kerumunan massa dan langsung dievakuasi ke dalam komplek kantor DPRD Riau untuk menghindari kemarahan ratusan pengunjuk rasa.
Seperti diketahui, massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Riau terus berdatangan, Kamis (25/9/2019).
Setelah sebelumnya massa dari Aliansi Masyarakat Sipil yang lebih duluan mendatangi Kantor DPRD Riau, kali ini giliran mahasiswa Dari UIR yang berdatangan ke Kantor DPRD Riau.
Massa melakukan konvoi menggunakan sepeda motor dan bus menuju ke lokasi demo.
Setiba di depan Kantor DPRD Riau, ratusan mahasiswa ini pun langsung melakukan orasi sambil membentangkan spanduk dan karton.
Pantuan Tribun di lapangan, aksi unjuk rasa ini ternyata tidak hanya melibatkan kalangan mahasiswa.
Namun sejumlah siswa yang mengenakan seragam putih-abu-abu juga tampak berkerumun di lokasi demontrasi.
Hingga berita ini ditulis aksi unjuk rasa didepan DPRD Riau masih berlansung.
Sebelumnya, Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Riau melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Riau, Kamis (26/9/2019).
Baca: BREAKING NEWS: Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto Dilarikan ke RS Awal Bros, Kronologi Versi Polisi
Baca: Sempat Menggila, Hotspot di Dumai Tinggal Dua Titik, Karhutla di Bengkalis Berhasil Dipadamkan
Baca: Pakaian Bekas Barang Bukti Penyelundupan di Riau Hilang Tiba-tiba, Tangkapan Ditpolair Polda Riau
Baca: Satu Orang Warga Riau Jadi Tersangka Pembabat Hutan TNTN, Diduga Lakukan Aktivitas Perambahan Hutan
Baca: DPO Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor atau Curanmor di Riau Ditangkap, Berawal dari Patroli Polisi
Massa mendatangi kantor DPRD Riau dengan membawa sejumlah spanduk dan karton yang berisikan beragam tuntutan mereka kepada pemerintah dan DPR RI.
Sesampainya di depan Kantor DPRD Riau, massa membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan "Koruptor Disayang, KPK Ditendang", Tolak RUU KPK Terbitkan Perpu", serta banyak spanduk lainnya.
Pendemo menyuarakan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) KPK, Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), dan beberapa permasalahan lain.
"Kita menolak adanya RUU KPK, dan menuntut diterbitkannya Perppu KPK oleh presiden," kata Suryadi salah seorang pendemo melalui pengeras suara.
Selain menyuarakan penolakan kepada RUU KPK dan RKUHP, massa aksi juga menuntut pemerintah untuk memberikan sanksi kepada perusahaan pembakar lahan di Riau.
Menurut massa, selama dua bulan asap di Riau, penyebabnya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang disebabkan oleh perusahaan.
"Selama dua bulan, asap menyelimuti Riau, bahkan ada korban bayi yang diduga meninggal karena ISPA. Maka, tangkap dan sanksi tegas perusahaan penyebab karhutla," ujar Suryadi.
Massa TOLAK Wakil Ketua DPRD Riau, Kapolresta Pekanbaru Pingsan, Sejumlah Mahasiswa Terinjak-injak. (Tribunpekanbaru.cm/Syaiful Misgiono)