Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KECANDUAN Bercinta Dengan Boneka Seks, Kakek Jepang Ini Pilih Boneka Ketimbang Isterinya

Ia mengaku menikmati hubungan fisik dengan boneka seksnya. Ia bahkan tak segan membawa si boneka seks pergi ke sebuah toko pakaian.

Deccan Chronicle
KECANDUAN Bercinta Dengan Boneka Seks, Kakek Jepang Ini Pilih Boneka Ketimbang Isterinya 

Ia mengaku menikmati hubungan fisik dengan boneka seksnya. Ia bahkan tak segan membawa si boneka seks pergi ke sebuah toko pakaian.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Senji Nakajima, pria asal Jepang ini berhasil menjadi sorotan media karena keputusannya meninggalkan istri dan anaknya.

Bukan karena wanita lain, Senji Nakajima ternyata jatuh cinta dengan boneka seks yang ia miliki.

Meskipun jatuh cinta dengan benda mati, Senji Nakajima memperlakukan boneka seks kesayangannya bak manusia.

Ia juga menyebut hubungannya dengan sang boneka itu sebagai sebuah hubungan yang sempurna.

Ia bahkan tak segan membawa si boneka seks pergi ke sebuah toko pakaian.

Boneka seks itu ia beri nama Saori.

Laki-laki dari Nagano dan Saori kini tinggal di sebuah apartemen di Tokyo.

Ia mengaku menikmati hubungan fisik dengan Saori, pasalnya boneka tersebut mau melakukannya tanpa uang.

Kecanduan Boneka Seks, Kakek Asal Jepang Ini Rela Tinggalkan Keluarga
Intisari
Kecanduan Boneka Seks, Kakek Asal Jepang Ini Rela Tinggalkan Keluarga

Senji adalah seorang pengusaha di Jepang.

Ia mengenal Saori enam tahun yang lalu saat ia kesepian ketika tinggal sendiri jauh dari rumah karena tuntutan pekerjaannya.

Awalnya Senji menggunakan boneka Saori untuk tujuan seksual sebagai pacar dalam skenario fantasinya.

Bahkan Senji menganggap Saori lebih dari sekedar boneka.

Senji mengatakan bahwa teman silikonnya memiliki kepribadian asli yang sebenarnya dan pasangan membentuk ikatan, menikmati hari bersama-sama serta malam romantis.

Kecanduan Boneka Seks, Kakek Asal Jepang Ini Rela Tinggalkan Keluarga
24sata, Kecanduan Boneka Seks, Kakek Asal Jepang Ini Rela Tinggalkan Keluarga

Senji juga sering berbicara tentang pasangan silikonnya.

“Ia tidak pernah mengkhianati, tidak pernah mata duitan. Aku bosan dengan manusia rasional modern. Mereka tak berperasaan.” kata Senji.

Senji memperlakukan Saori seperti manusia, membawanya keluar setiap hari, berkeliling dengan duduk di kursi roda.

Bahkan berbagi tempat tidur, Senji juga memandikan Saori setiap hari dan memilihkan pakaian untuk dipakainya setiap pagi.

“Bagiku, ia lebih dari boneka. Tidak hanya karet silikon.

Ia membutuhkan banyak bantuan, tapi ia pasanganku yang sempurna yang berbagi momen berharga denganku dan dan memperkaya hidupku,” Senji menambahkan.

Kecenderungan untuk berhubungan intim dengan boneka silikon seharga £4.000 telah meningkat di seluruh Asia dengan China.

Kabarnya, di pasar China saja, ada lebih dari 50 jenis boneka seks yang berbeda satu dengan yang lain.

Itu belum di negara-negara tetangganya seperti Jepang dan Korea Selatan. 

Kota Penghasil Boneka Seks

Beberapa tahun belakangan, permintaan dunia terhadap mainan seks terus meningkat.

Situasi ini membuat sebuah kota di Tiongkok menjadi produsen mainan seks utama dunia.

Dikutip dari Kompas.com, sejumlah pejabat kota Ningbo kini memiliki target untuk menjadikan kota yang berjarak 1.300 kilometer dari ibu kota Beijing tak hanya mampu memasok mainan seks ke seluruh Tiongkok, tetapi juga ke seluruh dunia.

Selama ini, pabrik-pabrik mainan seks di Ningbo telah menjadi pemasok utama boneka-boneka seks ke seluruh Tiongkok.

Setiap harinya, Ningbo menghasilkan ribuan boneka seks untuk para pelanggannya.

Padahal, baru lima tahun lalu pabrik-pabrik mainan seks mulai beroperasi di Ningbo.

Namun, kota tersebut saat ini sudah mengirimkan mainan seks buatannya ke beberapa negara, misalnya ke Jepang, Korea Selatan, dan Turki.

Kini, permintaan boneka seks buatan Ningbo datang dari seluruh dunia, yang tentu akan semakin menjadikan Ningbo sebagai pusat terbesar sejagat untuk produksi mainan seks.

"Kami hampir kehabisan napas, tetapi bukan karena kami harus meniup boneka-boneka tersebut. Kecepatan perkembangan industri ini sangat tak terbayangkan," kata Lili Hsing (36), seorang pekerja di salah satu pabrik mainan seks di Ningbo.

"Saat saya mulai bekerja di pabrik ini, kami hanya memproduksi satu jenis boneka dan hanya untuk pasar lokal. Kini, kami membuat 10 jenis boneka, termasuk jenis premium yang kami kirim ke seluruh dunia," tambah Lili. (*)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved