BNN Catat Ratusan Narkoba Sintetis Jenis Baru, Baru Puluhan Yang Diatur Dalam Permenkes
Puluhan jenis narkoba sintetis, atau New Psychoactive Substances (NPS) baru beredar di Indonesia, dan belum semuanya masuk dalam Permenkes.
Dalam pemberantasan narkoba, BNN menggunakan strategi defence active yaitu dengan cara pencegahan dan pemberatasan peredaran gelap bagi para sindikat narkoba, kemudian pencegahan penyalahgunaan bagi masyarakat publik, serta pemberantasan penyalahgunaan dan pemulihan/rehabilitasi bagi para pecandu.
• Video Emak Bugis Pakai Emas 3 Kilo Viral, 7 Gelang di Tangan, Leher Dua Kalung Besar, Lihat Lainnya!
Peran perguruan tinggi
Winarko juga mengingatkan kembali mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kaitannya dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Poin pertama dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan dan pengajaran karena perguruan tinggi merupakan garda terdepan dalam menyelamatkan bangsa dari berbagai ancaman termasuk narkoba.
Kemudian perguruan tinggi juga memiliki peran penelitian dan pengembangan yaitu mencari cara atau metode yang tepat dalam P4GN meninjau berbagai aspek seperti hukum, kesehatan, sosiologi dan psikologi.
Dan peran terakhir dari perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat hal ini bisa di wujudkan dengan cara berkontribusi nyata, termasuk pemberdayaan masyarakat anti narkoba.
Dalam kuliah umum tersebut Kepala BNN juga mengajak seluruh cendekiawan dari berbagai latar belakang untuk bersama memerangi kasus penyalahgunaan narkoba dari berbagai aspek.
Sebelumnya, dalam sambutan Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi juga mengingatkan agar demokratisasi akses informasi dan pengetahuan diikuti dengan kemampuan memilah informasi.
“Untuk itu kita harus bisa memfilter banyaknya informasi yang muncul,” ujarnya.
Rektor ITN juga mengingatkan prediksi di mana Indonesia akan memiliki bonus demografi tahun 2035.
Melalui momentum tersebut diharapkan generasi muda saat ini akan menjadi harapan bangsa dalam mengisi bonus demografi tersebut. “Jangan terjadi disaster demografi. Jadilah insan yang menjadi harapan bangsa dalam memajukan bangsa Indonesia,” pesan Rektor ITB.(*)
