Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dokter Yossi Beberkan Faktor Penyebab Stroke, FK Unri Penyuluhan Kesehatan di Tambang Kampar

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Kedokteran Unri menggelar penyuluhan tentang stroke dan pemeriksaan kadar gula darah.

Editor: ihsan
foto/istimewa
Dosen dan mahasiswa FK unri foto bersama usai penyuluhan serangan stroke di Kecamatan Tambang, Kampar. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dosen dan mahasiswa Fakuktas Kedokteran Universitas Riau kembali menggelar pengabdian masyarakat berupa penyuluhan tentang stroke dan pemeriksaan kadar gula darah.

Kali ini kegiatan bakti sosial tersebut dilakukan di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Peserta kegiatan ibu-ibu PKK Kecamatan Tambang.

Dosen FK Unri dr Yossi Maryanti, MBiomed, SpS yang menyampaikan penyuluhan mengatakan,
jumlah penderita stroke di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun.

Tidak hanya menyerang usia tua, namun juga usia muda dan produktif. Diperkirakan 500.000 orang setiap tahun terkena serangan stroke di negeri ini. Sekitar 25 persen atau 125.000 orang meninggal. Sedangkan sisanya mengalami cacat ringan hingga berat

“Penyebab terjadinya stroke berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup yang buruk akan sangat berpengaruh terhadap munculnya faktor risiko stroke,” ujar dr Yossi, Kamis (17/10/2019).

Dia menjeaskan, faktor risiko stroke adalah kelainan atau kondisi yang membuat seseorang rentan terhadap serangan stroke.

Secara garis besar faktor risiko stroke ini dibagi menjadi dua. Yakni faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.

Salah satu faktor resiko stroke yang dapat dimodifikasi adalah kadar gula darah. Pengontrolan kadar gula darah secara rutin merupakan merupakan salah satu tindakan preventif yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya stroke di kemudian hari.

“Hal inilah yang peting untuk diketahui masyarakat supaya stroke dapat diminimalisir,” imbuhnya.

Penyakit karena gangguan pengaturan kadar gula dalam darah disebut sebagai penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus dan stroke memiliki hubungan yang sangat erat.

Penderita diabetes mellitus memiliki risiko 1,5 kali lebih besar untuk terserang stroke dibandingkan orang normal.

Pada penderita diabetes, insulin yang seharusnya berperan memasukkan glukosa ke dalam sel tubuh, tidak bekerja secara baik.

Akibatnya, glukosa yang seharusnya dipecah menjadi energi di dalam sel tubuh tetap berkumpul dalam pembuluh darah.

Kondisi ini akan memicu terjadinya aterosklerosis yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya sumbatan di pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di otak sehingga terjadilah stroke.

Kegiatan sosial tersebut diikuti dosen, analis dan mahasiswa FK Unri, dokter dan staf Puskesmas Tambang.

Yakni dosen FK Unti dr Yossi Maryanti, MBiomed, SpS dan dr Agus Trijoko Suseno.
Dokter Puskesmas Tambang, dr Meri Murniati.

Kemudian Ade Fitri, AMAK dan Memi Laila, AMAK dari Analis Laboratorium FK Unri. Serta mahasiswa FK Unri Yumeida Blazera, Aqilla Isyana Azani dan Khairunnisa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved