Pak Bupati Berang, Pak RT Provokasi Orang Boikot Pesta Pernikahan Anak Janda, Ada Masalah Apa?
Pak RT telah menjadi Provokator dalam aksi Boikot Acara Pernikahan Anak Janda Serabutan di Sragen, Bupati Berang
Nanti tanggal 30 Oktober di situ akan ada warga yang punya hajat lagi. Kita akan pantau,” tutur Iwan kepada Joglosemar.
Bagaimana peristiwa ini bermula?
Suhartini, warga RT 013 Desa Jetak, Kelurahan Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah menggelar hajatan untuk menikahkan anaknya pada 16 September 2019 lalu.
Meski selama ini Tini selalu membantu tetangganya saat menggelar acara, namun kali ini tidak ada warga lainnya yang datang membantu ketika giliran dirinya menggelar acara.
Dikutip dari kompas.com, Tini menceritakan sepekan sebelum acara hajatan dimulai, dirinya mendatangi Ketua RT setempat untuk minta bantuan pembagian kerja.
Namun, Ketua RT tersebut mengatakan pembagian kerja bukan dirinya lagi yang mengatur. Justru, Ketua RT menyarankan Tini untuk menemui karang taruna.
Setelah menemui pihak karang taruna, lagi-lagi tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
Merasa dipermainkan Tini memilih untuk pulang.
"Karena disuruh ke sana kemari saya kemudian pulang," katanya ditemui Kompas.com di Sragen, Jawa Tengah, Kamis (17/10/2019).
Tini lantas meminta pertimbangan dengan saudara-saudaranya terkait permasalahan yang dialami.
Biasanya setiap ada hajatan di desa cukup Ketua RT yang menyelesaikan.
Justru saat dirinya hajatan, ada alasan yang dibuat-buat.
Diboikot warga
"Ada undangan kumbakarnan (rapat persiapan pesta pernikahan) banyak masyarakat yang tak datang. Banyak yang bilang di jalan warga diteriakin tidak boleh datang ke rumah," kata anak pertama Tini, Siti (27).
"Ada orang yang melarang warga supaya tidak datang ke rumah. Entah apa masalahnya, pertama katanya Pilkades."
