Perjalanan Panjang Prabowo Subianto: 11 Tahun Oposisi, 3 Kali Gagal di Pilpres
Gerindra untuk masuk dalam pemerintahan disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto setelah memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo
Gerindra tercatat tiga kali kalah dalam Pilpres.
• Tanggapi Kemungkinan Prabowo jadi Menteri Jokowi, PA 212: Benar-benar Sangat Menjatuhkan Wibawa
• UPDATE! Berikut 7 Calon Menteri yang Telah Dipanggil Jokowi ke Istana Hari Ini, Selasa (22/10/2019)
Berikut rangkumannya:
1. Berdiri Tahun 2008
Partai Gerindra berdiri pada 6 Februari 2008.
Mengutip laman resmi Partai Gerindra, perumusan Partai Gerindra dimulai Desember pada 2007 oleh sejumlah orang yang membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
Mereka yakni Fadli Zon, Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto dan Prof Suhardi.
2. Mesra dengan PDIP dan Menjadi Oposisi di 2009
Setahun setelah berdiri, Gerindra mesra dengan PDIP yang menjadi oposisi.
Gerindra dan PDIP kemudian mengusung Megawati-Prabowo dalam Pilpres 2009.
Keduanya bertarung dalam Pilpres melawan calon incumbent Susuilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono.
Pilpres 2009 itu diikuti tiga pasnagan Capres yakni Megawati-Prabowo, SBY-Boediono dan Wiranto-Jusuf Kalla.
Sayangnya, dalam Pilpres 2019 itu, Megawati-Prabowo kalah lantaran hanya meraih 26,79 persen suara.
PDIP dan Gerindra sama-sama menjadi oposisi dengan tidak masuk dalam pemerintahan.
• Jika Tito Jadi Menteri, 4 Jenderal Polisi Ini Berpeluang Jadi Kapolri
• RINCIAN Formasi CPNS 2019 di Pemkab Kuansing dalam Seleksi CPNS 2019 di Riau, Tersedia 260 Formasi
• Giliran Sri Mulyani yang Dipanggil ke Istana: Dipertahankan Jadi Menkeu?
2. Berseberangan dengan PDIP dan Menjadi Oposisi 2014
Di Tahun 2014, Gerindra kembali menjadi oposisi.