Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TERUNGKAP! Ternyata dari 34 Menteri yang Dilantik, Jokowi: Yang Kecewa Berarti Lebih dari 266 Orang

Menurut Jokowi, menyusun kabinet merupakan pekerjaan yang sangat berat harus menghitung proporsi antara parpol dan profesional.

Tribunnews
Menjadi Menteri, Segini Gaji dan Fasilitas yang Diterima Menteri Prabowo, Nadiem, hingga Mahfud MD 

TERUNGKAP! Ternyata dari 34 Menteri yang Dilantik, Jokowi: Yang Kecewa Berarti Lebih dari 266 Orang

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden terpilih Joko Widodo mengakui lebih banyak pihak yang tidak puas dengan susunan Kabinet Indonesia Maju ketimbang yang puas menerima.

Sebab, jumlah yang diterima untuk masuk kabinet jauh lebih sedikit dari nama-nama calon menteri yang diusulkan.

Jokowi menyebut ia menerima sampai 300 lebih nama yang diusulkan sebagai menteri.

Padahal, jumlah menteri hanya 34 orang.

"Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang dan gembira karena terwakili di kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik.

Yang kecewa berarti lebih dari 266 orang," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

"Artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang," kata dia.

VIDEO Detik-detik Evakuasi Ular Piton Seberat 200 Kilogram Yang Tak Bisa Bergerak Usai Memangsa

BIG MATCH Liga Inggris Pekan Ini Liverpool vs Tottenham, Tonton di Sini (VIDEO)

Aurel Hermansyah yang Pergoki Krisdayanti Berselingkuh, Diceritakannya ke Anang Sampai Jadi Saksi

Menurut Jokowi, menyusun kabinet merupakan pekerjaan yang sangat berat.

Selain mempetimbangkan kapasitas para calon, ia juga turut mengkalkulasi keterwakilan daerah, suku, agama. Ia juga harus menghitung proporsi antara parpol dan profesional.

"Semua proporsinya harus sesuai betul," kata dia.

Jokowi menyebut kemungkinan besar pihak-pihak yang kecewa itu hadir dalam acara Mubes Pemuda Pancasila hari ini.

Jokowi pun meminta maaf tidak bisa mengakomodasi semua permintaan yang masuk.

"Karena ruangnya hanya 34.

Tapi patut kita syukuri kader terbaik Pemuda Pancasila Pak Bambang Soesatyo terpilih jadi ketua MPR.

Bapak La Nyalla terpilih jadi ketua DPD.

Patut disyukuri," kata Jokowi.

BREAKING NEWS: Tunggal Putra Indonesia Ihsan Maulana Mustofa Tinggalkan PBSI & Pelatnas

Saldo dan Hartanya Cuma Senilai Rp 84 Juta, Benarkah Ini Menteri Termiskin Kabinet Jokowi Maruf?

LAGU Dangdut Koplo Nella Kharisma 2019: DOWNLOAD MP3 Nella Kharisma di Sini (VIDEO)

Bahkan Jokowi menyebut ada satu kader Pemuda Pancasila yang terpilih sebagai menteri.

Ia adalah Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga politisi Golkar Zainuddin Amali.

"Itulah demokrasi ada yang menang ada yang kalah dalam pemilihan," kata Jokowi.

"Itulah meritokrasi, ada yang terpilih ada yang tidak karena memang lewat sistem seleksi," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Hanura Kecewa

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Bona Simanjuntak mengatakan, sebagai salah satu partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019, wajar pihaknya kecewa karena tak dapat jatah kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

"Wajar kalau dari beberapa daerah, beberapa kader kami ada kemarahan, ada kekecewaan bahwa tidak ada semacam penilaian yang khusus untuk Partai Hanura," kata Bona dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

Bona mengatakan, perjuangan Hanura dalam memenangkan Jokowi-Ma'ruf cukup masif, bahkan partainya sampai kehilangan kursi di DPR RI.

Dipukuli Bertubi-tubi Hingga Pingsan, Motif Perwira Pertama Kowad TNI Dianiaya di Dalam Mobil

UPDATE! Sita Kondom & Celana Dalam, Polisi Sebut Publik Figur Itu Putri Pariwisata

"Bahkan salah satu mungkin, Direktur TKN (Tim Kampanye Nasional) nya pun dari Hanura dan tetapi dalam perjalanannya kami memang kami bahkan harus berkorban sehingga tidak ada kursi lagi di Parlemen," ujar dia.

Kendati demikian, Bona memahami pemilihan anggota kabinet adalah hak prerogatif presiden.

Menurut Bona, Jokowi sudah mengajak Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang terkait penyusunan kabinet kerja.

Namun, keputusan akhir tetap bergantung pada Presiden Jokowi.

"Pasti diajak bicara, ketum pasti diajak bicara.

Kemudian bahkan bercanda waktu itu, daftar nama sudah canda-canda biasa.

Pada dasarnya kami memberikan SDM kami yang luar biasa yang mempuni kepada Pak Jokowi, tetapi yang ini juga bagian dari pada hak prerogatif beliau," tutur Bona.

Partai Hanura masih menunggu apabila presiden masih membutuhkan posisi di kabinet kerja. "Belum (ikhlas), tapi masih menunggu," ujar dia. (*)

Jokowi Buka-bukaan Terima 300 Nama Calon Menteri hingga Hanura Kecewa Kadernya tak Diakomodir 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved