Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

CGV Cinemas Promo Hari Ini, Hari Sumpah Pemuda Diskon Nonton 70 Persen, Ada yang Mau ke Layar Lebar?

Memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Senin (28/10/2019) sejumlah merchant menawarkan promo menarik

KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG PANGERANG
CGV Cinemas Promo Hari Ini, Hari Sumpah Pemuda Diskon Nonton 70 Persen, Ada yang Mau ke Layar Lebar? 

Selanjutnya, Yamin menuju ke Jakarta dan masuk Sekolah Tinggi Hukum (Rechts Hooge School) di Jakarta.

Setelah aktif dan memimpin Jong Sumatranen Bond, Yamin mulai aktif mengemukakan gagasan tentang persatuan Indonesia.

Sebagai seorang sastrawan dan penyair, salah satu cara yang diyakini Yamin dapat menjadi "alat" persatuan adalah bahasa.

Gagasan ini pun diucapkan lantang dalam Kongres Pemuda I.

Melalui pidatonya, "Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang", Yamin "menyodorkan" bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

 Peringatan Sumpah Pemuda, Ini Pesan-pesan Walikota Dumai Kepada Para Pemuda Di Dumai

 RANS Entertainment Raup Puluhan Miliaran, Denny Cagur Terheran Tergeleng, Gimana Cara Kerjanya?

"Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa bahasa Melayu lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan yang ditentukan untuk orang Indonesia. Dan kebudayaan Indonesia masa depan akan mendapatkan pengungkapannya dalam bahasa itu," demikian pidato Yamin, dikutip dari buku Cendekiawan dan kekuasaan dalam negara Orde Baru (2003)

Pidato itu mendapatkan respons baik dari para pemuda yang hadir dalam kongres.

Mereka tertarik terhadap pemaparan Mohammad Yamin, terutama mengenai persatuan.

 

Banyak yang meyakini bahwa pemakaian bahasa Melayu yang memang sudah banyak digunakan sebagai bahasa pengantar selain bahasa Belanda dan bahasa Arab, akan digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia.

Jong Sumatranen Bond sendiri pernah mendiskusikan bahasa persatuan ini sejak 1923.

Kelak, penggunaan "bahasa Indonesia" ini diharapkan mendesak penggunaan bahasa Belanda.

Kongres Pemuda I memang belum berhasil menyatukan kelompok pemuda dalam satu organisasi.

Namun, konsep mengenai persatuan Indonesia semakin benderang.

Kongres Pemuda I belum bisa menghasilkan kesepakatan yang berarti.

Dari kiri : mr. Sujono Hadinoto, LN Palar, mr. M. Yamin dan mr. Joesoef Wibisono.(Dok. Kompas)
Dari kiri : mr. Sujono Hadinoto, LN Palar, mr. M. Yamin dan mr. Joesoef Wibisono.(Dok. Kompas) ()

Akan tetapi, pidato Mohammad Yamin menimbulkan gejolak semangat yang baru.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved