Warga Kaget, Tiba-Tiba Muncul Asap dari Sela-Sela Trotoar Jalan Diponegoro, Terasa Sangat Panas
Munculnya asap panas dari sela trotoar mengagetkan warga di jalan pangeran Diponegoro
Misalnya saja mengambil foto di rel sebelum kereta datang.
Dilansir dari Kompas.com, kematian alibat selfie di area transportasi menyebabkan 51 jiwa melayang dengan 28 kejadian.
Sementara lokasi pertama yang paling berbahaya dan mematikan untuk melakukan selfie adalah yang berkaitan dengan air.
Menurut studi, setidaknya ada 70 kejadian selfie yang berujung maut karena sebab ini kurun waktu enam tahun terakhir.
Secara berurutan, berdasarkan jumlah korban, penyebab selfie maut terbanyak adalah tenggelam, kecelakaan transportasi, jatuh dari ketinggian, kebakaran, sengatan listrik, senjata api, dan binatang.
• Simak Keutamaan Surat Yasin: Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Bacaan Arab & Latin
Korban kebanyakan laki-laki
Studi yang sama turut mengungkapkan bahwa 85 persen korban yang meninggal akibat swafoto didominasi kaum muda dengan rentang usia 10-30 tahun.
Sementara sebanyak tiga perempat korban adalah laki-laki, meski studi lain menunjukan bahwa lebih banyak wanita yang gemar melakukan selfie.
"Kematian akibat selfie telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar," jelas ketua penelitian, Agam Bansa, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Science Alert, Jumat (5/10/2018).
• Pemakaman Gadis Ini Dihadiri Ribuan Orang, Pelaku Membakarnya Hidup-hidup Dapat Hukuman Setimpal
Berswafoto memang mudah. Namun menurut Bansal, kebanyakan kasus diakibatkan kurangnya kewaspadaan orang-orang yang seringkali nekad mengambil gambar yang sempurna tanpa memperhitungkan risiko kehilangan nyawa.
"Jika Anda sekadar berdiri, mengambil foto dengan selebriti atau sesuatu, tentu tidak berbahaya. Tapi jika selfie dilakukan dengan tindakan berisiko, itulah yang menyebabkan selfie menjadi berbahaya," jelas Bansal.
Demi "like"

Bansal menyayangkan banyak orang berambisi mengidamkan jepretan selfie yang sempurna demi meraup likes (suka) di platform media sosial.
"Saya pikir itu tidak sebanding dengan harga nyawa," imbuhnya.
Bansal memprediksi bahwa masih banyak kasus kematian akibat selfie yang tidak terdokumentasi karena tidak dilaporkan.
Ia mengatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan jumlah kasus ini kedepannya adalah dengan memasang larangan selfie di area-area tertentu seperti badan air, puncak gunung dan puncak gedung pencakar langit.
SUMBER: KOMPAS.com (Tri Purna Jaya, Wahyunanda Kusuma Pertiwi | Editor : Sandro Gatra, Oik Yusuf)
*ASIK SELFIE, 1 Keluarga TEWAS Dilindas Truk, Sempat Diperingati Agar Tak Berhenti di Pinggir Jalan