Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dukun PKI Mbah Suro yang Kebal Senjata pun Lumpuh oleh Kopassus, Terungkap Cara yang Dilakukan

Simak kisah selengkapnya. Peristiwa Kopassus berhasil melumpuhkan dukun PKI Mbah Suro

Editor: Ariestia
TRIBUNNEWS / HERUDIN
Anggota Kopassus mengikuti apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014). Apel gabungan ini melibatkan 2.400 personel dari tiga angkatan di TNI dan Polri untuk pengamanan acara pelantikan 20 Oktober mendatang. 

Dukun PKI Mbah Suro yang Kebal Senjata pun Lumpuh oleh Kopassus, Terungkap Cara yang Dilakukan

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dukun PKI Mbah Suro dikenal sakti dan kebal senjata.

Namun kesaktian sang dukun akhirnya mampu dilumpuhkan oleh Kopassus.

Peristiwa Kopassus berhasil melumpuhkan dukun PKI Mbah Suro terjadi sekitar 1965.

Simak kisah selengkapnya berikut ini.

ILUSTRASI - Anggota TNI dari Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012
ILUSTRASI - Anggota TNI dari Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012 (fidel ali/kompas.com)

Buntut panjang muncul pasca pecahnya peristiwa G30S/PKI yang menewaskan sejumlah jenderal TNI AD pada 30 September 1965 lalu.

Satu di antara dampaknya adalah perburuan terhadap mereka yang dianggap sebagai anggota maupun simpatisan PKI.

Mengenal Sat-81 Pasukan Siluman Kopassus yang Misterius, Duet Maut Prabowo Subianto dan Luhut Binsar

Perburuan dan penangkapan itu dilakukan di sejumlah daerah yang ada di Indonesia.

Tidak terkecuali di daerah Cepu dan Ngawi.

Dalam buku "Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando", karya Hendro Subroto disebutkan pada tahun 1967 perburuan terhadap simpatisan, dan anggota PKI juga dilakukan di kawasan yang terletak antara Cepu dan Ngawi.

Tepatnya, di Desa Ninggil.

Nama asli Mbah Suro adalah Mulyono Surodihadjo.

Mbah Suro merupakan seorang mantan lurah yang dibebaskan dari tugasnya akibat kesalahan sendiri.

Setelah lengser sebagai lurah, Mbah Suro membuka praktik sebagai dukun sakti yang mengobati orang sakit.

Namun, belakangan sebutan dukun tersebut berkembang menjadi dukun kebal, hingga ia disebut sebagai Mbah Suro atau Pendito Gunung Kendheng.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved