Pimpinan ISIS Baghdadi Tewas, Pengamat Terorisme: Bisa Picu Munculnya Lone Wolf
Ia menyinggung terpecahnya kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pasca tewasnya Santoso, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Pimpinan ISIS Baghdadi Tewas, Pengamat Terorisme: Bisa Picu Munculnya Lone Wolf
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pengamat terorisme dari UIN Jakarta Ade Faizal, mengatakan tewasnya pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi seperti dikabarkan militer Amerika Serikat, berpotensi memicu kemunculan lone wolf di Indonesia.
Ia mengkhawatirkan kejadian penusukan seperti pada mantan Menkopolhukam Wiranto akan kembali terjadi.
"Tewasnya Abu Bakar al-Baghdadi tentu berimbas banyak hal. Tantangan berikutnya adalah munculnya aksi lone wolf seperti yang terjadi pada kasus penusukan pak Wiranto," ujar Ade, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/10/2019).
Ade mengatakan jejaring ISIS di seluruh dunia akan tercerai berai merespon kematian dari sang pemimpin. Terlebih kota yang didaulat sebagai ibu kota merekam yakni Raqqah, sudah tidak dalam genggaman.
"Artinya mereka tidak memiliki teritorial untuk 'trial' negara Islam. Rekrutmen pun terhambat," kata dia.
Hal itu menurutnya kemungkinan akan berimbas pula pada situasi di Tanah Air.
Ia menyinggung terpecahnya kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pasca tewasnya Santoso, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
• LELANG JABATAN Kepala Badan dan Kepala Dinas di Riau, Posisi Jabatan Masih Plt dan Dua akan Pensiun
• Akui Eriska Kesya Hamil Duluan, Young Lex: Kita Bandel, tapi Bertanggungjawab!
• BREAKING NEWS : Penangkapan Rokok Ilegal di Riau, Polres Pelalawan Amankan 37 Dus, Dibawa ke Sumut
"Kubu ISIS di Indonesia juga tercerai berai. Apalagi pimpinannya, Amman Abdurrahman masih dipenjara. Bagian Askar (tentara) JAD juga tercerai berai setelah tewasnya pimpinan MIT Santoso," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengkonfirmasi pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri.
Menurut Trump, aksi itu dilakukan ketika al-Baghdadi digerebek pasukan elite AS di sebuah desa di Suriah, Sabtu.
"Dia tewas setelah berlari ke jalan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam keterangan pers di Gedung Putih, Minggu (27/10).
Menurutnya, al-Baghdadi yang dikenal kejam itu menghabiskan saat-saat terakhirnya dalam ketakutan total, sangat panik dan ketakutan.
Trump menambahkan mengatakan pasukan khusus AS melakukan serangan malam hari yang berani dan berhasil menyelesaikan misi mereka. Tidak ada tentara AS yang terbunuh tetapi sejumlah pengikut al-Baghdadi ikut tewas bersama pemimpinnya.
• TERPOPULER Dangdut Koplo 2019: DOWNLOAD MP3 Full Album Via Vallen (VIDEO)
• Redmi Note 8 Pro Dipasarkan Hari Ini, Cek Spesifikasi Redmi Note 8 dan Harga HP Terbaru Xiaomi
Presiden Trump menambahkan ia tidak memberi tahu semua anggota Kongres AS tentang operasi militer terhadap al-Baghdadi. "Kami hanya memberi tahu beberapa orang," katanya.
Alasannya, sering terjadi kebocoran informasi rahasia di AS. "Tidak ada negara di dunia yang mengalami bocor informasi seperti kita," katanya.
Trump tidak ingin pasukan AS yang melakukan penyergapan disambut oleh anak buah al- Baghdadi hanya karena terjadi kecocoran informasi. "Kebocoran bisa menyebabkan kematian mereka semua," katanya.
Trump mengungkapkan al-Baghdadi telah dipantau selama beberapa minggu. Ada dua atau tiga misi terpaksa dibatalkan sampai akhirnya tim terakhir berhasil menewaskan sasaran.
• TERCIDUK Ngamar Bareng Wakilnya, Ibu Kepsek Mengaku Hanya Pelukan & Ciuman, Namun Ternyata. . .
• Bongkar Dompet Inul Daratista, Nia Ramadhani Terperangah, Ada Uang Cash Dengan Jumlah Segini
• VIDEO Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 29 Oktober 2019: Taurus Bakal Dapat Kejutan Tak Menyenangkan
Trump mengaku menyaksikan operasi rahasia itu di Situation Room Gedung Putih, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. "Itu adalah misi yang sangat berbahaya," katanya.
Trump berterima kasih kepada Rusia, Turki, Suriah, Irak, dan Kurdi Suriah, karena membantu operasi tersebut.
Dia mengatakan Kurdi Suriah memberi informasi bermanfaat bagi AS.