Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

POPULER di Media Massa, Gadis Lulusan S2 Nikahi Sopir Truk, Banyak Tetangga yang Nyinyir

POPULER di Media Massa, Gadis Lulusan S2 Nikahi Sopir Truk, Banyak Tetangga yang Nyinyir

Editor: Budi Rahmat
net/tribun
POPULER di Media Massa, Gadis Lulusan S2 Nikahi Sopir Truk, Banyak Tetangga yang Nyinyir 

Dia mengaku sudah mengenal suaminya sejak di SMA, 10 tahun lalu.

"Saya meneruskan ke perkuliahan. Sementara dia tidak bernasib baik,"

 Viral Kisah Arjuna Sinambela, Gagal Berobat Karena Dipersulit Urus e-KTP hingga Akhirnya Meninggal

"Selepas SMA, dia bekerja serabutan di kampung. Dia kemudian menjadi sopir truk, dari awalnya mengantar barang di kawasan setempat, kemudian keluar dari kampung, saat kami tunangan Januari lalu," ujar Zuraiha, yang kini bekerja menjadi guru.

Ia mengatakan, cibiran soal pernikahannya itu mulai bermunculan saat dia masih berpacaran.

Bahkan, hendak menikah pun, ada kerabat yang mempertanyakan keputusannya.

"Ada sepupu tanya kenapa saya tidak menikah saja dengan guru lain atau teman kuliah. Itu ditanyakan 24 jam sebelum saya menikah,"

"Saat resepsi, ada tetangga kampung tanya ke ayah dan ibu saya, kenapa saya ini punya gelar master tapi dinikahkan dengan sopir truk. Tak pantas kata mereka,"

 Malangnya Nasib Wanita Ini, Baru Menikah Diploriti Keluarga Suami, Lalu Juga Diceraikan Karena Gigi

"BIla ada yang bertanya soal suami saya, saya akan bangga bilang kalau suami saya sopir truk. Jodoh adalah ketentuan Tuhan," ujar Zuraiha.

Zuraiha juga memastikan kalau keluarganya tak meminta uang hantaran yang tinggi.

"Saya bersyukur dan terharu, karena keluarga saya minta uang hantaran sesuai kemampuan keluarga laki-laki,"

"Keluarga suami kemudian memberi kami Rp 27 juta, nilai yang melebihi ekspektasi saya," kata Zuraiha.

Zuraiha mengatakan, meski suaminya sopir truk, tapi gaji bulanannya lebih besar darinya.

 Pria Ini Perkosa Kekasih Adiknya Hanya Tak Terima Adiknya Pacaran, Ternyata Korbannya Capai 9 Wanita

"Jangan pandang rendah pekerjaan sopir truk. Kami sekeluarga menerima dia seadanya, karena sikapnya yang tanggungjawab, penyabar, dan suka membantu,"

"Bagi saya menikah itu tak perlu lihat taraf pendidikan,"

"Yang wajib dalam pernikahan itu hanyalah mas kawin. Kami pun menikah secara sederhana,".

"Yang penting adalah calon suami kita itu bisa jadi kepala keluarga yang bertanggungjawab," ujarnya. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved