Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Jalinan Cinta dengan Gadis Pujaan Tak Direstui,Pemuda 21 Tahun Gantung Diri,Tinggalkan Secarik Surat

Pria berumur 21 tahun rela kehilangan nyawa karena patah hati, jalinan cintanya dengan gadis pujaan kekasih tidak direstui orangtua.

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Ikhwanul Rubby
Pemuda 21 tahun di Kampar Riau ditemukan gantung diri diduga karena jalinan kasih tak direstui. 


TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Seorang pemuda bernama Luhun Parsaulian nekat gantung diri di belakang sebuah rumah kosong di Perumahan Afdeling X PTPN V Kebun Terantam Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu, Rabu (6/11/2019).

Pria berumur 21 tahun tersebut rela kehilangan nyawa karena patah hati, jalinan cintanya dengan gadis pujaan kekasih tidak direstui orangtua.

Diduga pria tersebut gantung diri saat dini hari. Alasan pria tersebut gantung diri diketahui dari secarik surat yang ditinggalkannya di rumah dan dibaca oleh keluarga setelah kejadian.

Korban pertama kali ditemukan di belakang sebuah rumah kosong Perumahan Afdeling X PTPN-V Kebun Terantam Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu, oleh saksi bernama Rijois Ratna Setia Hutasoit.

Diketahuinya korban telah tewas gantung diri saat Rijois Ratna baru bangun tidur lalu menuju ke kamar korban dan ternyata korban tidak ada di dalam kamarnya.

Selanjutnya, saksi yang merupakan kerabat korban menuju ke belakang rumah untuk menyuci
piring, saat Rijois mencuci piring dia melihat kearah rumah kosong disebelah dan terlihat korban sedang berdiri dekat pintu belakang rumah kosong.

Karena kondisi gelap Rijois sempat tek memperdulikan apa yang dilihat dan lanjut dengan kesibukannya.

Tidak berapa lama datang saksi lainnya yakni Iyustika Harefa dan menanyakan keberadaan korban kepada Rijois yang menjawab tidak tahu, lalu Iyustika pergi ke belakang rumah untuk cuci muka dan melihat korban seperti berdiri dekat rumah kosong di sebelah.

Setelah itu Iyustika masuk ke dalam rumah mengambil beras untuk memberi makan ayam.
Saat memberi makan ayam ini Iyustika melihat korban kembali dan ternyata sedang tergantung dengan posisi berdiri.

Menyadari hal itu Iyustika masuk rumah dan memanggil suaminya serta tetangga sekitarnya.
Bersama warga sekitar mengecek korban untuk memastikan keadaan.

Setelah dicek ternyata benar bahwa korban tergantung seutas tali yang menjerat lehernya dan sudah tidak bernyawa lagi.

Kapolsek Tapung Hulu Iptu Try Widyanto Fauzal mengatakan, Kamis (7/11/2019) sekitar pukul 07.15 WIB, anggota piket Polsek Tapung Hulu dihubungi pihak keamanan PTPN V memberitahukan telah ditemukan mayat yang diduga gantung diri.

"Atas informasi itu bersama anggota langsung menuju TKP untuk mengecek kejadian tersebut," ungkapnya.

Setelah dicek petugas ternyata benar ditemukan adanya mayat dalam posisi berdiri tergantung yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tak Ditemukan Tanda Kekerasan

Kapolsek Tapung Hulu Iptu Try Widyanto Fauzal memastikan korban murni bunuh diri.

Kesimpulan itu didapat dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mendapatkan surat dari keluarga yang katanya merupakan surat dari korban yang ditinggalkan di rumah.

"Dari hasil pengecekan kami tidak menemukan tanda-tanda tindak kekerasan di tubuhnya, namun ditemukan tanda-tanda layaknya orang bunuh diri seperti keluarnya sperma," tutur Iptu Try Widyanto Fauzal .

Usai menurunkan korban gantung diri petugas kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Tandun untuk dilakukan visum.

Dari hasil visum sementara oleh petugas medis yang menerangkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal dunia sekitar 6 jam sebelumnya dan terdapat bekas goresan tali di bagian lehernya dengan bentuk V serta tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. (Tribunpekanbaru.com/ikhwanul rubby)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved