Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Istana Siak Ditutup

TERUNGKAP Penyebab Istana Siak Ditutup Mendadak, Konflik dengan Ahli Waris yang Jadi Penyebab?

Terungkap penyebab ikon wisata Riau Istana Siak ditutup mendadak untuk umum, konflik dengan ahli waris yang jadi penyebab atau ada masalah lain?

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra/Instagram.com/@bujangdara_siak/Kolase/Nolpitos Hendri
Terungkap penyebab ikon wisata Riau Istana Siak ditutup mendadak untuk umum, konflik dengan ahli waris yang jadi penyebab atau ada masalah lain? 

Peninggalan sejarah di Riau yakni Istana Siak ditutup mendadak pada hari Kamis, pintu di gerbang masuk istana dirantai dan digembok, melihat kondisi ini wisatawan geleng-geleng kepala.

Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, dan selalu dikunjungi wisatawan, namun kali ini wisatawan tidak bisa masuk karena Istana Siak ditutup.

Pada hari biasa, pintu di gerbang masuk Istana Siak selalu dibuka dan ada petugas jaga pintu dan penjual tiket, namun setelah Istana Siak ditutup mendadak, tidak tampak petugas jaga di pintu masuk tersebut.

Sejumlah wisatawan dari luar daerah hanya tampak heran melihat Istana Siak ditutup, dan mereka hanya dapat mengabadikan istana dari luar pagar kompleks Istana Siak itu.

"Kami dari Pekanbaru, rencana mau masuk istana. Tapi tempat penjualan tiket tutup dan istana juga tutup, jadi ya di luar aja," kata Amir, wisatawan asal Pekanbaru kepada Tribunsiak.com.

Ia datang bersama istrinya.

Ia mengaku belum pernah sekalipun masuk ke dalam Istana Siak tersebut.

Penasaran dengan isi istana, ia dan istrinya menyempatkan waktu jalan-jalan ke Siak.

"Eh sampai di sini tak buka. Ini emang ditutup selamanya atau gimana nih," kata dia.

Setelah diberitahu hanya ditutup mendadak, ia pun geleng-geleng kepala.

Ia juga heran mendapat informasi adanya konflik Pemkab Siak dengan ahli waris kerajaan yang diberitahu warga sekitar.

"Padahal istana ini aset negara ya, kok bisa ada konflik ya dengan ahli waris. Ada-ada aja. Besok belum tentu juga buka berarti ya," kata dia.

Amir dan istrinya cukup kecewa melihat kondisi istana Siak yang ditutup Pemkab Siak.

Hal yang sama juga dirasakan Julia, wisatawan asal Sumatra Utara.

"Ya gak apa-apalah, yang penting kita sudah sampai di Siak, liat-liat dari luar lun gak ada masalah kok," kata dia.

Ditanya lebih jauh, Julia penasaran dengan isi istana Siak.

Ia tidak dapat membandingkan dengan istana Maimun di Medan, karena tidak dapat masuk ke Istana Siak.

"Belum, belum tahu isinya. Jadi belum bisa bandingkan dengan istana Maimun. Tapi Siak ini bersih ya," kata dia.

Alasan Penutupan Istana Siak Masih Misteri

Ikon wisata Riau Istana Siak ditutup, alasan penutupan Istana Siak Sri Indrapura itu masih misteri, ahli waris bantah buat gaduh dan sindir Pemkab Siak.

Informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com di lapangan, konflik Pemkab Siak dengan ahli waris kerajaan Siak masih belum usai, namun belum bisa dipastikan Istana Siak ditutup karena konflik tersebut.

Namun, Istana Siak ditutup bertepatan dengan adanya kunjungan ahli waris Kerajaan Siak ke Siak.

Masyarakat setempat menduga Istana Siak ditutup akibat kedatangan pihak ahli waris tersebut.

Ahli Waris Kerajaan Siak, Tengku Syarifah Nadira kepada Tribunpekanbaru.com mengatakan, kedatangannya ke Siak bukan untuk membuat gaduh, apalagi sampai Istana Siak ditutup.

Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur
Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur ()

Maka, ia tidak terima alasan Pemkab Siak bila Istana Siak ditutup hanya gara-gara kedatangannya tersebut.

"Jangan jadikan kedatangan kami sebagai alasan Istana Siak ditutup. Kami tak terima itu," kata Tengku Syarifah Nadira.

Tengku Syarifah mengaku, tadi malam ia menginap di Istana Limas yang berada di sebelah Istana Siak.

Tujuannya datang ke Siak karena ajakan Asisten III Setdakab Siak Jamaludin untuk bermusyawarah dengan ahli waris Kamis ini.

"Ternyata sampai di sini tidak ada musyawarah. Saat kami hubungi dia sibuk rapat-rapat aja. Kami datang ke Siak ini dari Pekanbaru, untuk melihat wasiat dari Sultan Siak yang diberikan kepada kami, tapi pihak Pemerintah Kabupaten Siak tidak pernah mempedulikan kami," kata dia. 

Tengku Syarifah dan keluarga besarnya tetap bertekad untuk memperjuangkan haknya.

Sedangkan Pemkab Siak tidak juga merespon keinginan pihak Tengku Syarifah.

Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur
Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur ()

Sebelumnya diberitakan, ikon wisata sejarah di Riau yakni Istana Siak ditutup mendadak pada Kamis (14/11/2019), siapa yang perintahkan ditutup masih misteri, karena Kadis Pariwisata mengaku tidak tahu.

Kasi Pengelolaan Istana Dispar Siak memerintahkan kepada petugas jaga Istana Siak untuk menutup Istana Siak pada Kamis (14/11/2019), namun siapa atasan Kasi Pengelolaan Istana Dispar Siak yang memberi perintah Istana Siak ditutup masih misteri.

Kasi Pengelolaan Istana Dispar Siak tersebut tidak menjelaskan alasan Istana Siak ditutup.

"Perintah dari Kadis, Istana Siak ditutup untuk umum," kata Junaidi, petugas Dinas Pariwisata pada ticketing Istana Siak kepada Tribunsiak.com.

Junaidi mendapat perintah Istana Siak ditutup itu melalui Kasi Pengelolaan Istana Dispar Siak.

Petugas awalnya sudah pada datang untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana hari biasanya di Istana Siak, namun tiba-tiba ada perintah Istana Siak ditutup untuk umum tanpa diberitahu alasannya.

"Sebagian petugas ada yang kembali pulang ada juga yang stay di Istana Siak. Tadi ada wisatawan, saya sampaikan hari ini Istana Siak ditutup untuk umum," kata dia.

Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur
Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur ()

Menurut Junaidi, tingkat kunjungan akhir-akhir ini mulai berkurang.

Ia tidak tahu sampai kapan Istana Siak tersebut ditutup untuk umum.

Kepala Dispar Siak Fauzi Asni justru mengaku tidak tahu Istana Siak ditutup.

Alasannya sedang berada di luar daerah.

"Saya belum tahu karena saya berada di luar daerah," katanya saat dikonfirmasi.

Istana Siak dan Peninggalan Raja

Istana Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.

Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang selesai dibangun pada tahun 1893.

Kini peninggalan kerajaan Melayu yang terletak di Kota Siak Sri Indapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menjadi satu wisata unggulan yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.

Istana ini terletak tak jauh dari pelabuhan dan menghadap Sungai Siak.

ISTANA Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889
ISTANA Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889 (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)

Tak hanya cantik karena perpaduan arsitektur Melayu, Eropa, dan Arab, sejarah yang disimpan di Istana Siak Sri Indrapura juga menarik.

Sekarang Istana Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain: kursi singgasana kerajaan yang berbalut emas, duplikat mahkota kerajaan, brankas kerajaan. Payung kerajaan, tombak kerajaan, komet sebagai barang langka dan menurut cerita hanya ada dua di dunia serta barang-barang lainnya.

Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki- laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta.

Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki- laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Kini setiap ruang sidang diilustrasikan melalui patung lengkap dengan busana khas Melayu.
Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki- laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Kini setiap ruang sidang diilustrasikan melalui patung lengkap dengan busana khas Melayu. (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)

Kini setiap ruang sidang diilustrasikan melalui patung lengkap dengan busana khas Melayu.

Istana yang tampak megah ini memiliki corak-corak khas Melayu, Arab, dan Eropa.

Berbagai pernak-pernik ruangan, diimpor langsung dari Eropa dan Arab.

Jadi jangan heran bila berkunjung kesini, menyaksikan betapa megahnya Istana Siak pada masa itu.

Jarang ada di Indonesia yang masih melestarikan benda-benda peninggalan ketika masa kesultanan.

Di Istana Siak inilah kamu bisa melihat benda-benda peninggalan para Sultan yang tetap awet dan terawat.
Di Istana Siak inilah kamu bisa melihat benda-benda peninggalan para Sultan yang tetap awet dan terawat. (Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)

Di Siak inilah kamu bisa melihat benda-benda peninggalan para Sultan yang tetap awet dan terawat.

Dan para pengunjung kesini tak ada henti-hentinya, apalagi ketika weekend.

Selama liburan akhir tahun 2017 dan awal 2018 yang juga bertepatan dengan libur anak sekolah.

Tercatat pengunjung yang masuk ke Istana Siak berjumlah sekitar 185 ribu orang.

Itulah pesona Istana Siak Sri Indrapura yang bisa menjadikan destinasi wisata ketika berkunjung di Riau.

Dari Kota Pekanbaru dapat ditempuh jalur darat selama dua jam perjalanan.

Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra - TERUNGKAP Penyebab Istana Siak Ditutup Mendadak, Konflik dengan Ahli Waris yang Jadi Penyebab?

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved