Menteri Kesehatan Ini Kecewa Setelah Beli Kondom Dari China, Ukuran Kondom China Terlalu Kecil
Beberapa pria mengeluh ukuran kondom yang diimpor dari China terlalu kecil bagi mereka. Sementara, kondom sangat penting disana untuk mencegah HIV AID
Beberapa pria mengeluh ukuran kondom yang diimpor dari China terlalu kecil bagi mereka. Sementara, kondom sangat penting disana untuk mencegah HIV AIDS.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Negara pengimpor kondom dari China baru-baru ini mengeluhkan soal ukuran alat kontrasepsi itu yang diekspor China ke negaranya.
Keluhan soal ukuran ukuran alat kontrasepsi tersebut dilontarkan oleh Menteri Kesehatan Zimbabwe, David Parirenyatwa.
Keluhan David Parirenyatwa itu diungkapkan pada acara mempromosikan pencegahan HIV/Aids.
Dikutip dari Grid.ID pada Senin (18/11/2019), Menteri Kesehatan Zimbabwe David Parirenyatwa mengungkap kekecewaannya terhadap salah satu importir kondom negaranya.
Mengutip South China Morning Post, pada acara tersebut David Parirenyatwa menjelaskan, kawasan Afrika Selatan merupakan daerah dengan angka penderita HIV tertinggi.
Oleh karena itu, David menyarankan penggunaan kondom bagi warga negaranya.
“Wilayah Afrika selatan memiliki penderita HIV tertinggi dan kami menyarankan penggunaan kondom,” ucap David.
Ia juga mengungkapkan data yang menyebut anak muda Zimbabwe sebenarnya suka memakai kondom.
“Kaum muda sekarang menyukai produk kondom tertentu," imbuh David.
Sayang, Zimbabwe sebagai negara belum mampu memproduksi kondom sendiri.
Oleh karena itu, pihaknya cuma bisa mengandalkan produsen dari Tiongkok untuk mengirimkan alat kontrasepsi termasuk kondom ke negaranya.
Kepada media, Menteri Kesehatan itu memprotes ukuran kondom buatan Tiongkok yang dianggapnya terlalu kecil.
"Kami mengimpor kondom dari Tiongkok dan beberapa pria mengeluh kondom itu terlalu kecil,” ungkapnya.
Oleh karena itu, David Parirenyatwa menyarankan agar produsen-produsen lokal untuk mulai memproduksi kondom sendiri.
Menanggapi Kritikan Menteri Kesehatan Zimbabwe, Kepala Eksekutif Beijing Daxiang and His Friends Technologyselaku produsen kondom untuk Zimbabwe, Zhao Chuan, pun memberikan tanggapannya.
Zhao mengatakan, pihaknya sudah berencana untuk membuat varian kondom dengan berbagai ukuran.
"Karena permintaan konsumen yang berbeda, khususnya di Zimbabwe, Daxian selaku produsen asal Tiongkok memiliki kemampuan dan kewajiban untuk memberikan kontribusi.
"Untuk itu, kami akan mulai melakukan survey untuk mengumpulkan data di daerah agar bisa mulai memproduksi varian baru dengan ukuran yang berbeda-beda," ungkap Zhao.
Zimbabwe merupakan salah satu negara Afrika dengan jumlah penderita HIV/Aids terparah, dengan angka mencapai 13,5 % dari total populasi orang dewasa.
Penggunaan kondom menjadi salah satu kunci Zimbabwe untuk menekan angka tersebut.
Zimbabwe juga menjadi salah satu importir kondom terbanyak di dunia.
(*)
