TNI AD
Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat Punya 150 Infanteri Anak Asli Papua, KKB OPM Bakal Kocar Kacir
Seratusan personil TNI tersebut merupakan anak asli Papua yang ditugaskan di wilayah Kodam Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat.
Kalau negara itu tidak punya militer, biasanya negara itu tidak kuat. Dan dimana negara itu militernya kuat, pasti negara itu kuat dan ekonominya juga pasti kuat,” ujar Pangdam.
Lebih lanjut dikatakan, TNI Angkatan Darat diberikan tugas untuk bertempur di darat, dan yang menjadi raja untuk pertempuran darat tersebut adalah Infanteri.
Maka Prajurit Infanteri itu dituntut untuk kuat, semangat kemampuannya harus luar biasa, tidak bisa setengah-setengah.
“Kalian harus ingat bahwa untuk mengisi kemampuan kalian secara bertahap, seorang prajurit harus sehat. Sehingga nantinya kalian akan ditugaskan dimana saja, kalian sudah siap.
Saya titip itu kepada kalian. Setelah kalian nanti selesai kembali masuk di satuan mana saja, itu sama saja. Kalian sudah jadi Prajurit Infanteri, jadi harus bangga jadi Prajurit Infanteri,” pesan Mayjen Joppye.
“Saya sampaikan kepada kalian, sekali lagi atas nama Panglima Kodam dan atas nama Korps Infanteri, saya menyampaikan selamat untuk kalian.
Ditemui usai acara pembaretan, Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Ignatius Tri Joko Budi. S menyampaikan bahwa acara pembaretan memang tradisi bagi para prajurit yang menyandang Korps Infanteri.
Lebih lanjut dikatakan, para Prajurit Siswa yang disematkan Baret Infanteri tersebut sudah melaksanakan berbagai kegiatan latihan, seperti taktik bertempur dan Longmars (dari SP 1 hingga Pantai Ransiki di Kampung Wariap).
“Dengan berakhirnya kegiatan tersebut, mereka sudah pantas untuk menyandang sebagai Prajurit Infanteri, sehingga dibuatlah tradisi pengukuhan mereka yang ditandai dengan penyematan Brevet Yuddhawastu Pramukha, sebagai tanda kualifikasi seorang Prajurit Infanteri,” ungkap Danrindam.
Sementara itu, Rosalina Rumbino Waroi (51) salah satu orang tua dari Prajurit Dua (Prada) Petras Armando Waroi menyatakan kebanggaannya terhadap keberhasilan putranya menyelesaikan latihan hingga mendapatkan Baret dan Brevet Infanteri.
“Sebagai orang tua kami merasa bersyukur dengan dilantiknya anak kami ini menjadi seorang Prajurit Infanteri.
Ke depannya, kami harapkan anak kami agar lebih baik lagi dalam menjalankan tugas sebagai Prajurit TNI Angkatan Darat,” ungkap Rosalina dengan bangga sekaligus haru.
Sejumlah warganet menyambut baik resminya 150 anak Papua menyandang Prajurit Infanteri TNI yang tergabung dalam Kodam Kasuari.
Warganet menuturkan bahwa 150 prajurit tersebut adalah lawan sebanding untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Bahkan para warganet menuturkan para prajurit ini akan menjadi momok menakutkan bagi KKB Papua, karena para prajurit ini mengenal medan tempur di Papua dan terlatih.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/personil-tni-dari-anak-asli-papua-di-kodam-kodam-xviiikasuari-papua-barat.jpg)