Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dituduh Tak Perawan, Atlet Senam Indonesia di SEA GAMES Minta Sejumlah Pihak Minta Maaf

Atlet Senam Indonesia dituduh tak perawan dan dipulangkan dari gelaran SEA GAMES Filipina 2019.

Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali bersama Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, Ketua KONI Marciano Norman, perwakilan Menko PMK I Nyoman Shuida serta Ketua Kontingen untuk SEA Games Harry Warganegara dan para atlet saat berfoto bersama usai acara pengukuhan Kontingen Indonesia yang bakal berlaga pada SEA Games 2019 Filipina di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019). 

Dituduh Tak Perawan, Atlet Senam Indonesia di SEA GAMES Minta Sejumlah Pihak Minta Maaf

TRIBUNPEKANBARU.COM - Atlet Senam Indonesia dituduh tak perawan dan dipulangkan dari gelaran SEA GAMES Filipina 2019.

 SAS (17) atlet senam Kediri batal mewakili Indonesia di Sea Games Filipina.

Tangisnya pecah dengan tudingan dirinya tak perawan.

SAS pun meminta pihak yang memberikan tudingan tak perawan hingga membuat karirnya terhenti untuk minta maaf.

Tak hanya mengalami kerugian dalam hal karir, SAS pun harus menanggung malu atas tuduhan yang tak berdasar itu hingga membuatnya ingin pindah sekolah.

SAS (17), atlet senam asal Kediri, Jawa Timur, yang dipulangkan menjelang gelaran Sea Games di Filipina menuntut para pihak yang menudingnya tidak perawan meminta maaf.

Tudingan itu sebelumnya menjadi salah satu alasan pemulangannya selain soal indisipliner selama di pusat pelatihan senam.

"Saya minta pihak yang sudah ngomong tidak sebenarnya itu untuk minta maaf ke orangtua saya karena orangtua saya sangat terpukul," ujar SAS kepada para wartawan di rumahnya, Sabtu (30/11/2019).

Selain tuntutan itu, gadis yang meniti karir senam sejak kelas 4 SD itu juga meminta adanya rehabilitasi. Dia meminta namanya diperbaiki.

Ilustrasi pemerkosaan.
Ilustrasi pemerkosaan. (tribunnews.com)

Tudingan soal virginitas yang dialamatkan padanya itu telah membuat hidupnya terbebani. SAS mengaku kini dia harus menanggung rasa yang membuatnya putus asa.

Padahal, soal keperawanan itu, menurut SAS, pihak pelatih tidak pernah melakukan pemeriksaan secara medis. Sehingga dia sangat menyayangkan munculnya tudingan itu.

"Padahal (di mess) tidak ada tes (keperawanan) sama sekali, " ungkap SAS.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nelangsa Atlet Senam Kediri yang Dituduh Tak Perawan, Minta Pihak Pencoreng Nama Baiknya Minta Maaf.

Hotman Paris Angkat Bicara: Senggol Menteri

Pengacara Hotman Paris ikut menyoroti kasus pemulangan atlet senam SEA Games ke Kediri, yakni SAS (17), karena tuduhan tak perawan.

Hotman Paris ikut marah hingga menyenggol nama menteri tanah air.

Seperti diketahui, SAS atlet senam lantai yang tengah mengikuti Pelatnas SEA Games di Gresik dipaksa pulang, dikabarkan karena tudingan tidak perawan.

AK (42), ibunda SAS menyebutkan, tudingan putrinya sudah tidak perawan lagi telah menghancurkan masa depannya.

"Kalau memang dikeluarkan silakan saja, kami tidak bisa menerima karena ada embel-embelnya anak saya tidak perawan. Itu akan menghancurkan masa depannya," ungkap AK di kediamannya, Jumat (29/11/2019).

 

Tuduhan SAS sudah tidak perawan lagi juga telah menyebar di kalangan atlet pelatnas serta teman-teman di sekolahnya.

SAS sendiri sangat terpukul dan sempat 4 hari tak masuk sekolah karena malu.

Pemberitaan tentang SAS ini pun kini telah ramai.

Hingga pengacara Hotman Paris ikut menyorotinya.

Melalui postingan di akun Instagramnya, @hotmanparisofficial, Hotman Paris mengunggah tangkapan layar berita online mengenai kejadian yang dialami SAS.

 

Hotman Paris heran dan mempertanyakan apakah benar hal ini terjadi.

"Apa ini benar? What?," tulisnya, dikutip TribunJatim.comari keterangan postingan Instagramnya, Minggu (1/12/2019).

Hotman Paris bahkan langsung menyenggol sosok menteri.

Namun, Hotman Paris menyentil langsung Menteri Pendidikan dan Kebudaayn, Nadiem Makarim agar ikut buka suara.

"Ayok Bapak Menteri Pendidikan didikan barat agar ikut buka suara!," lanjutnya.

Hotman Paris juga mengungkit masa lalu Nadiem Makarim.

"Aku kenal Mendikbud krn dia masih bocah saat aku sekantor dgn Bapaknya Dr Nono Anwar Makarim!," tulisnya lagi.

Di akhir keterangan postingannya, Hotman Paris menyindir para oknum pejabat.

"Emang oknum pejabat negri ini bersih suci dari wanita cantik???," tutupnya.

 Janda Muda Tewas Usai Berhubungan Intim, Sang Kekasih yang Masih SMA Kesal Diminta Tanggung Jawab

 Bahasa Gaul 2019: VIDEO Arti Gawai, Ambyar, Santuy, Pansos, DM, Bejo, Negara Berflower dan lainnya

 KASAM ANTV Episode 54, Sinopsis dan Link Streaming Tayang Hari Ini Minggu 1 Desember 2019 (Video)

Sementara itu, pihak Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim membantah bahwa SAS dipulangkan karena tidak perawan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil.

Berdasarkan laporan yang diterima dari pelatih Timnas, setelah melakukan penyelidikan, atlet inisial SAS dipulangkan karena tidak perawan sama sekali tidak benar.

Menurut M. Nabil, pencoretan dilakukan pada atlet inisial SAS karena atlet berusia 17 tahun itu melakukan tindakan indisipliner.

"Jadi intinya tidak karena status keperawanan. Ini soal kedisiplinan, terutama soal prestasi, karena setiap cabang olahraga ada standarnya masing-masing,"  terang M. Nabil, Jumat (29/11/2019).

M. Nabil menegaskan pihaknya sudah membuktikan dengan melakukan tes secara medis.

"Sudah kita buktikan, dan hasilnya dia itu masih perawan," tambahnya.

M. Nabil menyebut, pihaknya belum mengetahui persis mengapa tuduhan itu disampaikan dan dibesar-besarkan di media.

Apalagi substansi dari yang dipersoalkan, sama sekali tak ada hubungannya dengan prestasi atlet.

SAS bersama keluarganya dan tim pengacara menemui Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di rumah dinas, Minggu (1/12/2019).
SAS bersama keluarganya dan tim pengacara menemui Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di rumah dinas, Minggu (1/12/2019). (SURYA/DIDIK MASHUDI)

Hal serupa juga diungkapkan oleh PB Persani dan Kemenpora.

PB Persani menyebutkan jika SAS mengalami penurunan prestasi sehingga posisinya digantikan oleh Yogi Layla Rahmafani.

Tim penasehat hukum keluarga SAS menolak dengan tegas penjelasan itu.

"Apa yang kami terima berbanding terbalik.

Tidak mungkin keluarga Shalfa menyampaikan masalah ini kepada teman media kalau tidak karena masalah virginitas," ungkap Imam Muklas,SH, penasehat hukum keluarga Shalfa kepada awak media, Sabtu (29/11/2019).

Imam Muklas menyebutkan, pihaknya siap untuk mengungkap semua bukti yang sebenarnya.

"Ada intimidasi dari pihak tim pelatih supaya adik kita mengaku bahwa dia tidak perawan," jelasnya.

Karena alasan tersebut yang membuat pihak keluarga bergerak untuk melakukan tes keperawanan di RS Bhayangkara Kediri.

Imam Muklas menambahkan, setelah hasil tes keperawanan disampaikan kepada tim pelatih ternyata meragukan hasilnya.

"Ini sangat konyol," tandasnya.

Hasil tes keperawanan yang dilakukan tim medis RS Bhayangkara Kediri pada 20 November mendapatkan hasil jika SAS masih perawan.

Selain itu proses pemulangan SAS juga sangat tidak manusiawi.

"Ada 49 medali dan penghargaan yang pernah diraih adik Shalfa. Apa tidak ada cara yang lebih manusiawi," ungkapnya.

Selama ini SAS tinggal sendiri di Gresik dan pihak keluarga dipanggil untuk langsung menjemput dan membawa pulang.

"Saat keluarga datang tidak ada tim pelatih yang memberikan penjelasan yang sangat bijaksana. Ini yang sangat kami sayangkan,"

"Kami minta pelakunya diusut sampai tuntas," tegasnya.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved