Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Layanan Berbasis Inklusi Sosial, Perpustakaan Siak Riau Raih Penghargaan Nasional

Kadis Perpustakaan Siak Muhammad Arifin menerima penghargaan itu dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Rabu (4/12/2019).

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
ILUSTRASI PERPUSTAKAAN 

TRIBUNPELALAWAN.COM, SIAK - Perpustakaan dan Rumah Baca Kabupaten Siak menerima penghargaan perpustakaan kabupaten terbaik 1 nasional, berkat program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial literasi untuk kesejahteraan 2019.

Kadis Perpustakaan Siak Muhammad Arifin menerima penghargaan itu dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Rabu (4/12/2019) pada acara Peer Learning Meeting Nasional (PLMN) di Hotel JW Mariot Surabaya, yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dengan tema 'Literasi Untuk Kesejahteraan'.

"Alhamdulillah, Siak terpilih sebagai kabupaten terbaik 1 tingkat nasional dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial literasi untuk kesejahteraan 2019 diadakan oleh Perpusnas RI," ungkap Arifin, Kamis (5/12/2019).

Arifin mengatakan, perpustakaan pada 2019 ini telah bertransformasi. Pendekatan layanannya berbasis inklusi sosial untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Perpustakaan bertransformasi dimaksudkan bukan sekadar menjadi tempat menyimpan dan membaca buku saja, tetapi sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan masyarakat dan pusat kebudayaan, serta bisa tempat mencari solusi permasalahan masyarakat.

Dengan banyaknya kegiatan masyarakat melalui literasi, maka kesejahteraan akan bisa tercapai.

"Kita berharap sinergi program pemberdayaan yang ada di OPD bisa berkegiatan di
perpustakaan," ujarnya.

Tidak hanya itu, hasil produk bisa dijual dan dipasarkan sehingga dapat menambah dan membantu ekonomi keluarga. Hal itu dinamakan sebagian kecil kegiatan literasi untuk kesejahteraan dan banyak lagi seperti bisa menulis buku, menambah kepercayaan diri dalam lingkungan sosial.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 1.000 peserta ini merupakan ajang belajar dan bertukar pengalaman antarperpustakaan, memotivasi dan membangun kepercayaan diri untuk melaksanakan rencana kerja transformasi perpustakaan kabupaten maupun desa.

Kemudian untuk memperkuat proses mentoring dan monitoring perpustakaan kabupaten dan desa.

Sehari sebelumnya, Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando mengatakan, literasi untuk kesejahteraan yang menjadi tema dari program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak hanya menyasar pada usia sekolah, tapi masyarakat umum juga pelaku usaha mikro/kecil.

Termasuk kelompok marginal lain seperti penyandang disabilitas. Hal itu sebagai upaya untuk pemberdayaan dan peningkatan produktivitas.

Manfaatkan untuk Kegiatan Masyarakat

Kadis Perpustakaan Siak M Arifin mengatakan perpustakaan berubah menjadi pusat kegiatan masyarakat.

"Apalagi dunia kita saat ini memasuki era revolusi industri 4.0 paradigma perpustakaan ketika bicara literasi ada 4 tahap, maka suka tidak suka kita harus menghadapinya," kata Arifin.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved