Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengaku Sebagai Kepala RS, Pria di Sumsel Ini Dikirimi Uang Plus Foto Syur Oleh Para Calon Perawat

Perawat wanita yang kebanyakan baru lulus kuliah tersebut mengirimi pria ini foto syur tanpa busana mereka dengan harapan bisa bekerja di RS.

kompas.com
Mengaku Sebagai Kepala RS, Pria di Sumsel Ini Dikirimi Uang Plus Foto Syur Oleh Para Calon Perawat 

Perawat wanita yang kebanyakan baru lulus kuliah tersebut mengirimi pria ini foto syur tanpa busana mereka dengan harapan bisa bekerja di RS.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Wahyudi (35), pria yang mengaku sebagai salah satu kepala rumah sakit di Palembang ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan.

Ia ditangkap lantaran telah melakukan penipuan kepada para calon perawat.

Penangkapan Wahyudi yang tercatat sebagai warga Jalan Mayor Zen, Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang tersebut setelah salah satu korban wanita inisial JM.

JM yang baru lulus sekolah perawat membuat laporan ke polisi lantaran menjadi korban penipuan pelaku.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kompol Adhi Setyawan mengatakan, modus yang digunakan Wahyudi yakni berpura-pura menjadi kepala rumah sakit.

Setelah itu, para korban yang merupakan lulusan sarjana keperawatan diimingi oleh pelaku untuk bekerja di rumah sakit tanpa mengikuti jalur tes.

Akibat tergiur dengan iming-iming tersebut, para korban lebih dulu diminta uang jaminan yang dikirimkan ke rekening pelaku sebesar Rp 500.000.

"Sebelum korban mengirimkan uang, tersangka lebih dulu minta foto bugil korban sebagai persyaratan," kata Adhi, Jumat (6/12/2019).

Setelah mengirimkan foto bugil serta uang, Wahyudi pun menghilang.

Namun, saat korban menayakan kapan bekerja, pelaku langsung mengancam akan menyebar foto milik korban.

"Sehingga, pelaku menggunakan foto itu untuk memeras korban. Korban mengenal pelaku melalui medsos," ujar dia.

Saat mencari korban, pelaku mengaku sebagai seorang perempuan dan merupakan staf kepala rumah sakit.

Sehingga, para korban akhirnya percaya dan mau mengirimkan foto bugil mereka melalui ponsel.

Saat berkomunikasi dengan para korbannya, pelaku juga tidak pernah mau ditelepon, hanya chat via WhatsApp saja.

Sejauh ini, baru satu korban yang melapor ke pihak kepolisian.

Polisi menduga, korban yang termakan modus pelaku lebih dari satu wanita saja.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya foto-foto wanita tanpa busana di handphone milik pelaku.

"Kami imbau yang menjadi korban untuk segera membuat laporan," ujar Adhi.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved