Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KKB Kembali Bohongi Bosnya Soal Jumlah Prajurit TNI yang Gugur di Papua, TPNPB: 13 Prajurit TNI Mati

KKB OPM berkoar-koar di medsos telah berhasil menewaskan 13 prajurit TNI, mereka mendesak agar TNI mengakuinya.

Facebook TPNPB
KKB Kembali Bohongi Bosnya Soal Jumlah Prajurit TNI yang Gugur di Papua 

KKB OPM berkoar-koar di medsos telah berhasil menewaskan 13 prajurit TNI, mereka mendesak agar TNI mengakuinya.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali membuat propaganda terkait jumlah prajurit TNI yang gugur akibat kebrutalan mereka.

Prajurit TNI memang ada yang gugur dalam baku tembak dengan KKB OPM di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis (19/12/2019).

Melansir dari Antara, seorang prajurit TNI dikabarkan tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat insiden ini.

Seorang prajurit TNI yang gugur dalam kontak senjata ini adalah Serda M Ramadhan.

Sementara tiga anggota yang terluka yaitu Serda Gunawan, Letda Inf Arif Aria, dan Serda Ari Budiarta.

Sebelumnya, baku tembak KKB dengan aparat juga terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (17/12/2019).

Akibat dari baku tembak, dua prajurit TNI gugur yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.

Lewat akun Facebook Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB), KKB mengeluarkan pernyataannya.

Komandan lapanga TPNPB Gusby Waker mengklaim KKB telah melakukan serangan kepada anggota TNI di Utigapa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (18/12/2019).

Ia menyebut baku tembak terjadi selama 12 jam hingga mengakibatkan 13 prajurit TNI tertembak mati dan 6 anggota lainnya luka-luka. 

KKB Papua menuding jika pimpinan TNI dan POLRI telah menyembunyikan informasi soal insiden yang terjadi di Utigapa.

KKB Papua
FB TPNPB, KKB Papua

"Admin TPNPBNews: "INTAN JAYA BERDARAH" & "DARURAT PERANG" ANGGOTA TNI MENGALAMI BANJIR KEMATIAN.

Hari ini tanggal 20 Desember 2019, AdminTPNPBNews telah menerima laporan resmi langsung dari Komandan Operasi Kodap TPNPB Intan Jaya; Gusby Waker melalui telepon seluler bahwa prajurit TPNPB telah melakukan serangan di KEM TNI pada tanggal 18 Desember di Utigapa.

Pada hari yang sama juga yakni 18 Desember, ada tiga pasukan TNI menjadi korban akibat pasukan TPNPB mengulingkan batu dari ketinggian gunung ke tempat dimana anggota TNI berada, hingga saat ini masih ada mayatnya karena terseret ke jurang yang dalam.

Kami TPNPB Kodap Intan Jaya tegaskan kepada pimpinan TNI dan POLRI jangan sembunyikan fakta ini, hargai nyawa anggota yang gugur dimedan perang dan hargai keluarga para korban, jangan hilangkan pengorbanan mereka, harus terus terang umumkan segera. Tiga anggota yang ada busuk di jurang segera datang evakuasi lalu umumkanlah kepada dunia.

Menurut Gusby Waker bahwa Dunia sudah tau, ini perang pembebasan, perang perjuangan kemerdekaan diatas tanah air kami, kami akan gunakan segala kekuatan membunuh TNI dan POLRI. Kalau tidak mau korban lagi silahkan kembalikan kemerdekaan dan mengakui deklarasi negara Republik Papua Barat 1971, titik," tulis Facebook TPNPB, Jumat (20/12/2019).

Mengatahui pernyataan KKB Papua, Pusat Penerangan TNI melalui akun resmi @Puspen_TNI di Twitter memberikan klarifikasi, Minggu (22/12/2019). 

Kapuspen TNI menyatakan bahwa pernyataan yang dibuat Gusby Waker tentang KKB membunuh 13 anggota TNI tidaklah benar. 

Utas Pusat Penerangan TNI
Twitter/@Puspen_TNI, Utas Pusat Penerangan TNI

"Kapuspen TNI menyatakan bahwa berita itu tidak benar. Itu adalah propaganda KKB Papua. Pada era digital, institusi TNI tidak mungkin menutup-nutupi informasi," tulisnya. 

"TNI bukan organisasi liar seperti KKB. TNI adalah organisasi besar yang dikelola dengan sistem manajemen modern yang terpadu."

Pasalnya, data personel selalu dicatat secara tertib sehingga pimpinan TNI dapat mengetahui kondisi setiap prajuritnya.

"Apabila seorang prajurit meninggal dunia, datanya dicatat untuk proses pengurusan pembayaran hak-hak ahli waris serta untuk keperluan penyusunan sejarah dan doktrin."

"Setiap pimpinan TNI di semua tingkatan tidak mungkin menyembunyikan data prajuritnya yang meninggal dunia, baik di asrama, di rumah sakit, apalagi prajurit yang gugur di medan tugas pertempuran," pungkasnya.

Bohongi panglima telah tembak prajurit TNI, padahal tukang ojek.

Sebelumnya, KKB di Papua ini melakukan penembakan terhadap tiga tukang ojek pada Jumat (25/10/2019).

Mereka yang mengaku sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengeluarkan rilis melalui Facebook.

Dalam rilisnya, TPNPB menyatakan KKB telah berhasil menembak mati tiga anggota TNI/Polri.  

Berikut rilis lengkapnya seperti dikutip Gridhot.ID dari laman ssambom.blogspot.com, Jumat (25/10/2019).

"Management Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah menerima laporan langsung dari Kabupaten Intan Jaya, Papua, hari ini Jumat tanggal 25 Oktober 2019 tentang Penembakan terhadap anggota TNI/POLRI ini.

Laporan ini dilaporkan langsung oleh Panglima KODAP TPNPB Sinak Bridgen Militer Murib melalui telp selulernya, dan penembakan ini dilakukan pada 9:24, pagi waktu Intan Jaya.

Dilaporkan bahwa saat baku tembak antara Militer Indonesia dan pasukan TPNPB-OPM di Kabupaten Intan Jaya pada hari ini Jumat 25 Oktober 2019, Pasukan TPNPB-OPM telah berhasil tembak mati 3 anggota TNI/POLRI.

Dalam laporannya mengatakan bahwa mayat korban baru saja dievakuasi, yaitu sekitar pukul 3:23 sore oleh Pemerintah Kabupaten Intan Jaya.

Pantauan pasukan TPNPB-OPM di lokasi penembakan melihat utusan salah satu kepala Distrik yang datang untuk evakuasi korban.

KKB Papua
Facebook/TPNPB KKB Papua

Selanjutnya mayat anggota TNI/POLRI telah dievakuasi di pusat Kota Kabupaten Intan Jaya, di markas TNI/POLRI.

Untuk diketahui bahwa pasukan TPNPB-OPM sudah berada di Kabupaten Intan Jaya untuk perang lawan militer dan polisi Indonesia.

Dalam penembakan ini, Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen dan Bridgen Militer Murib mengatakan bahwa mereka bertanggungjawab, dan perang akan kami lanjutkan terus sempai PT. Freeport Indonesia harus tutup dan PBB segera mengatur langkah Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Bangsa Papua.

Yang melaporkan peristiwa baku tembak TPNPB vs TNI/POLRI oleh salah satu pimpinan TPNPB-OPM KODAP SINAK, MILITER MURIB kepada Maras Pusat Melalui Staff KOMNAS TPNPB-OPM.

Diteruskan kepada semua journalists di seluruh dunia dan juga disampaikan kepada para Pekerja HAM di seluruh dunia oleh juru bicara OPM Tuan Sebby Sambom.

Terima kasih atas kerja sama yang baik."

Diberitakan sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua kembali berbuat kejam dan tak berperikemanusiaan.

Jelang kedatangan Presiden Jokowi ke Papua, kelompok kriminal tersebut menembak tigas tukang ojek secara brutal di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019).

Ketiga korban yang ditembak mati tersebut bernama Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25).

"Ketiga korban adalah tukang ojek yang selama ini bekerja melayani transportasi masyarakat di wilayah Distrik Sugapa," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui rilis, Sabtu (26/10/2019).

Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat disebabkan senjata tajam di sekujur tubuh.

Penemuan ketiga jenazah pertama kali dilaporkan oleh seorang caleg terpilih, Titus Kobogau, yang dihadang dan ditodong KKB saat akan menjemput seorang gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Saat itu Titus melihat ketiga korban telah meninggal di tempat.

"Diduga ketiga korban baru saja dieksekusi setengah jam sebelumnya.

Oleh kelompok tersebut Titus diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan menyampaikan kabar kepada Bupati Intan Jaya.

Natalis Tabuni dan Deki Belau (tokoh pemuda) tiba di TKP dan segera mengevakuasi jenazah para korban menuju Puskesmas Sugapa," kata Eko.

Menurut dia, para pelaku penembakan merupakan kelompok separatis OPM pimpinan Lekagak Talenggen.

(*)

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved