Narkoba di Riau

KAPOLDA Ungkap Jalur Masuk Narkoba ke Riau, Tahun 2020 Fokus Tangani Karhutla dan Narkoba di Riau

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi ungkap jalur masuk Narkoba ke Riau, tahun 2020 fokus tangani Karhutla dan Narkoba di Riau

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda
KAPOLDA Ungkap Jalur Masuk Narkoba ke Riau, Tahun 2020 Fokus Tangani Karhutla dan Narkoba di Riau 

KAPOLDA Ungkap Jalur Masuk Narkoba ke Riau, Tahun 2020 Fokus Tangani Karhutla dan Narkoba di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi ungkap jalur masuk Narkoba ke Riau, tahun 2020 fokus tangani Karhutla dan Narkoba di Riau.

Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menegaskan, sejumlah hal menjadi fokus jajarannya pada tahun 2020 mendatang.

Beberapa diantaranya, seperti narkoba dan juga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Disebutkan Agung, narkoba merupakan salah satu kejahatan yang sifatnya transnasional.

Di Riau, narkoba sebagian masuk dari wilayah perairan di daerah pesisir.

Para pelakunya memanfaatkan garis pantai timur yang panjang, lalu memasukkan narkoba lewat banyaknya pelabuhan tikus di sana.

Selain daerah transit, Riau juga dijadikan daerah untuk mengedarkan barang haram tersebut.

"Selama tahun 2019 ini kita sudah menangani 1.817 kasus narkoba, dengan jumlah tersangka 2.496 orang," kata Kapolda Riau saat memimpin kegiatan rilis akhir tahun, Senin (30/12/2019).

Dia memaparkan, keberhasilan pengungkapan ini, akan diteruskan pada tahun berikutnya, pada 2020.

Bahkan ditegaskannya, para pengedar dan bandar narkoba menjadi target operasi yang dilakukan jajarannya.

"Saya garisbawahi, pengedar dan bandar akan jadi target kami dalam operasional kami tahun 2020 terkait kejahatan narkoba ini," tegas Jenderal bintang dua tersebut.

Sepanjang tahun 2019 dibeberkan Agung, Polda Riau berhasil menyita barang bukti narkotika bernilai miliaran rupiah.

Diantaranya narkotika jenis sabu, yang diamankan total sebanyak 355,96 kg.

Kemudian narkotika jenis pil ekstasi sebanyak 186.182 butir, ganja kering 181,62 kg, happy five 28.145 butir, termasuk minuman keras (Miras) 6.456 botol.

Kapolda Riau menyatakan, pelaku narkoba, saat ini jumlahnya paling mendominasi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada di Provinsi Riau

"Artinya jumlah pelaku narkoba lebih banyak, lebih separuh dari jumlah penghuni Lapas itu pelaku narkoba," ulasnya.

Kondisi ini kata Agung, hendaknya menjadi perhatian bersama bagi seluruh pihak.

"Untuk bagaimana pelaku ini istilahnya tidak sekolah di sana (Lapas), yang kemarin pengguna jadi pengedar, yang pengedar jadi bandar. Tentu kita harus bekerjasama supaya mereka saat kembali ke masyarakat, jadi lebih baik," tuturnya.

Baru-baru ini, menutup tahun 2019 dikatakan Agung, Ditresnarkoba Polda Riau juga berhasil mengungkap kasus narkoba dengan barang bukti sekitar 10 kg sabu.

"Tersangkanya ditembak, saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit," terangnya.

Selain narkoba, masalah yang tak kalah penting dan menjadi atensi jajaran Polda Riau, yaitu soal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Belum lagi, pada tahun 2020 mendatang, diprediksi Riau akan dilanda musim kemarau yang lebih panjang dari sebelumnya.

Selama tahun 2019 diungkapkan Agung, jajaran Polda Riau sudah mengungkap 74 kasus Karhutla, baik melibatkan perseorangan maupun korporasi.

"Ada 81 orang tersangka. Kasus yang kita temukan kita lakukan proses penyidikan. Kita selesaikan semuanya. Sementara total luasan lahan yang terbakar mencapai 1.687 hektare," ucapnya.

Dari 81 tersangka itu, 4 orang diantaranya berasal dari pihak perusahaan. 2 orang dari PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) dan 2 orang lagi dari PT Teso Indah (TI).

Agung mengungkapkan, kasus Karhutla yang notabenenya menjadi bencana tahunan di Provinsi Riau, pada tahun 2020 akan jadi fokus utama, khususnya dalam aspek antisipasi.

"Polda Riau berkomitmen untuk menggelorakan agar bagaimana Karhulta bisa ditangani dengan lebih baik. Tentunya kita akan bekerjasama dengan seluruh stakeholder agar penanganannya bisa dilakukan secara bagus, dan targetnya bisa memadamkan seluruh titik api yang muncul," urainya.

"Tidak ada api, tentunya tidak akan ada asap," sambungnya.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan dipaparkan Agung, pihaknya sudah membangun sistem terpadu berupa Dashboard Lancang Kuning.

"Dari sini kita akan lebih bisa dalam melakukan mitigasi bencana maupun resiko bencana. Ke depan akan lebih kita optimalkan upaya pemadaman," tuturnya.

"Jika tahun 2019 ini kita membangun embung, sekat kanal, dan lain-lain, maka tahun 2020 akan kita mulai dengan bagaimana memobilisasi relawan pemadam karhutla," lanjutnya.

Menurut Agung, hal ini sangat penting dan diperlukan, sehingga nantinya tidak akan terjadi kekurangan tenaga untuk memadamkan Karhutla.

"Kita upayakan semua titik api harus bisa kita padamkan," pungkasnya.

Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda - KAPOLDA Ungkap Jalur Masuk Narkoba ke Riau, Tahun 2020 Fokus Tangani Karhutla dan Narkoba di Riau

KAPOLDA Ungkap Jalur Masuk Narkoba ke Riau, Tahun 2020 Fokus Tangani Karhutla dan Narkoba di Riau

KAPOLDA Ungkap Jalur Masuk Narkoba ke Riau, Tahun 2020 Fokus Tangani Karhutla dan Narkoba di Riau

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved