Karhutla di Riau

Karhutla di Kampar Masih Menggila, Titik Api Baru Bermunculan di Salo dan Kecamatan Lain

Titik api di lokasi yang baru bermunculan. Hal ini menambah daftar panjang kasus karhutla dan luasan areal yang terbakar di Kampar.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
FOTO/Instagram
Pemadaman karhutla di rimbo panjang- Sabtu (23/8/2025). Lokasi baru terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kampar terus bertambah. Ada yang di dekat kompleks perumahan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kampar masih menggila hingga Senin (25/8/2025).

Titik api di lokasi yang baru bermunculan. Hal ini menambah daftar panjang kasus karhutla dan luasan areal yang terbakar di Kampar.

Kepala Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kampar, Adi Candra Lukita menyebutkan, ada tiga lokasi yang membara pada Senin ini. 

"Menurut laporan yang kita terima, hari ini ada di tiga lokasi. Dua di lokasi baru," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin siang. 

Dua di antaranya lokasi baru. Seperti biasa, Kecamatan Salo selalu menyumbang jumlah kasus dalam beberapa pekan terakhir. 

Ia menyebutkan, titik api di Jalan Harapan Raya Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang sudah memasuki hari keempat. 

Luas areal yang terbakar hanya 0,5 hektare. Tetapi sulit dipadamkan total karena lahan gambut tebal. Sehingga api berada di bawah permukaan tanah. 

Pendinginan terus dilakukan. Sementara pendinginan mulai tuntas, Pusdalops-PB mendapat laporan terjadi di lokasi baru sekitar Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara.

Baca juga: Karhutla Riau Makin Menjadi: Kuansing Panen Sorotan Pacu Jalur, Kampar Dikepung Kepulan Asap

"Dari Rimbo Panjang, personil langsung bergeser ke Sungai Jalau," katanya. 

Sementara itu, tim pemadam yang lain dikerahkan ke Desa Ganting Kecamatan Salo. Lokasi tersebut areal baru yang belum pernah terbakar.

Kampar memiliki banyak wilayah berlahan gambut, yang sangat rentan terbakar saat musim kemarau.

Sekali api menyala di gambut, sulit dipadamkan karena api bisa menyebar di bawah permukaan tanah.

( Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sihombing)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved