KKB OPM Kembali Menyerang, Wakil Komandan Pos Gugur Saat Ambil Logistik, Begini Kronologinya
Prajurit TNI yang gugur tersebut terkena tembak di bahu dan tembus ke belakang. Baku tembak terjadi saat prajurit mengambil logistik.
Prajurit TNI yang gugur tersebut terkena tembak di bahu dan tembus ke belakang. Baku tembak terjadi saat prajurit mengambil logistik.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang anggota TNI dari Yonif 713 gugur setelah dihadang Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (30/12/2019) siang.
Anggota yang gugur tersebut bernama Serda Miftachur Rohmat, Wakil Komandan Pos Bewan Baru Satgas Yonif 713/ST.
"Akibat kontak senjata anggota kita gugur atas nama Serda Miftachur Rohmat dan satu orang Prada Jumandi terkena rechoset di bagian pelipis," ujar Kapendan XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, di Jayapura.
Dia menjelaskan, penghadangan terjadi ketika kedua korban bersama delapan rekannya akan mengambil logistik ke Pos Kali Asih.
Saat penghadangan, kata dia, sempat terjadi baku tembak dari kedua pihak.
"Ada anggota kita dari Pamtas 713 yang akan mengambil logistik dari Pos Bewan Baru ke Pos Kali Asih, kurang lebih jaraknya 5 KM dengan jarak tempuh sekitar 3 jam," kata dia.
Mengenai pelaku penghadangan, Eko menduga dilakukan KKB pimpinan Jefrison Pagawak.
"Sekitar setelah perjalanan 2 jam mereka dihadang oleh KKB yang diduga pimpinan Jefrison Pagawak," kata Eko.
Saat ini, kedua korban sudah berada di RS Marthen Indey setelah dievakuasi menggunakan Helybell.
juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom buka suara.
Lewat akun Facebook TPNPB, Minggu (29/12/2019), Sebby menolak tuduhan terorisme yang dilontarkan mantan kepala BIN.
Sebby pun menantang pemerintah Indonesia membawa tuduhan tersebut ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk pembuktian.
"Jika Indonesia membawa TPNPB dan OPM ke Dewan Keamanan PBB dengan tuduhan terorisme, maka TPNPB dan OPM sangat siap," tulis Sebby.
"Artinya bawah ke Dewan Keamanan PBB, Kita bilang kepada Indonesia bahwa OPM dengan sayap militernya yaitu TPNPB siap kalau Indonesia mau bawah ke Dewan Keamanan PBB, sehingga semua yang telah terjadi dalam perang selama dapat dibicarakan tempat yang tepat di PBB."
