Kapal Ikan Asing Makin Banyak di Perairan Natuna, Kunjungan Presiden Jokowi Tak Berdampak?
Baru-baru ini Presiden Jokowi berkunjung ke Natuna guna menegaskan wilayah Natuna merupakan bagian dari NKRI.
Kapal Ikan Asing Makin Banyak di Perairan Natuna, Kunjungan Presiden Jokowi Tak Berdampak?
TRIBUNPEKANBARU.COM - Baru-baru ini Presiden Jokowi berkunjung ke Natuna guna menegaskan wilayah Natuna merupakan bagian dari NKRI.
Kunjungan ini sekaligus merupakan bentuk eksistensi Indonesia melindungi kawasan Zona Ekonomi Ekslusif di Laut Natuna Utara.
Selang beberapa hari usai kunjungan itu, pelanggaran perbatasan di perairan Natuna tampaknya tidak dihiraukan oleh kapal ikan asing (KIA).
Pasalnya, paska kunjungan Presiden RI Joko Widodo dan gelar pasukan TNI di Pulau Natuna, keberadaan KIA di perairan tersebut bukannya berkurang tapi justru semakin bertambah.
Hal tersebut terbukti dari pantauan udara yang dilakukan TNI menggunakan pesawat intai maritim Boeing 737 AI-7301.
Dari pemantauan itu, ditemukan sekitar 30 KIA yang masih menduduki Laut Natuna bagian utara.
"Saat ini KIA tersebut bukan malah berkurang, melainkan semakin bertambah dan jumlahnya sekitar 30 KIA," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah I (Pangkogabwilhan) Laksdya TNI Yudho Margono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).
Mengetahui ada temuan itu, Yudho langsung menginstruksikan tiga kapal perang, yaitu KRI Karel Satsuit Tubun (KST) 356, KRI Usman Harun (USH) 359 dan KRI Jhon Lie 358 untuk melakukan upaya pengusiran.
• Terkait Perairan Natuna, RI Akan Ajak China Mengelola Kekayaan Laut di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
• Istana Buka Peluang China Kelola SDA di Laut Natuna, Moeldoko: Hak Berdaulat Bisa Dikerjasamakan
• Soal Laut Natuna, Dubes China untuk Indonesia: Teman Baik Kadang Punya Perspektif yang Berbeda
Dalam keterangannya, Yudho mengaku akan menggunakan langkah persuasif terlebih dulu untuk mengusir KAI tersebut.
Saat ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan dengan kapal Coast Guard China agar KIA segera keluar dari wilayah Indonesia.
Namun demikian, jika upaya persuasif itu kembali tidak dihiraukan, ia menegaskan akan melakukan penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
"Namun jika kapal-kapal asing tersebut tetap tidak keluar dari wilayah Indonesia, maka dilaksanakan penegakan hukum, kapal-kapal tersebut ditangkap dan diproses secara hukum," kata Yudho.
Sebelumnya, pada Rabu (8/1/2020), Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Pulau Natuna.
Dalam kunjungannya itu, ia menegaskan kedaulatan NKRI tidak bisa ditawar.
"Kita punya kabupaten di sini, ada bupatinya dan ada gubernurnya bahkan penduduk kita di sini ada 81 ribu, jadi tidak ada yang perlu didebatkan lagi," kata Jokowi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paska Kunjungan Jokowi di Natuna, Kapal Ikan Asing Semakin Bertambah"
