Cegah karhutla, Polda Bikin Aplikasi Sampai Lakukan 529.557 Kali Penyuluhan

Jajaran Polda Riau terus berupaya untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan. Seperti pembuatan aplikasi Dashboard Lancang Kuning.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Hendra Efivanias
Foto/Istimewa
PEMADAMAN - Personel gabungan tengah melakukan pemadaman api di sebuah lahan beberapa waktu lalu. Guna mencegah Karhutla, Polda menginisiasi pembuatan aplikasi berbasis teknologi bernama Dashboard Lancang Kuning. 

Cegah karhutla, Polda Bikin Aplikasi Sampai Lakukan 529.557 Kali Penyuluhan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Riau terus berupaya untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Salah satunya, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menginisiasi pembuatan aplikasi berbasis teknologi bernama Dashboard Lancang Kuning.

Aplikasi ini merupakan terobosan terbaru yang dibuat. Aplikasi ini bisa dengan cepat mendeteksi titik api.

"Dengan aplikasi ini, koordinasi juga bisa dilakukan lebih cepat. Petugas terdekat bisa segera mengambil langkah pemadaman, sehingga api segera tertangani oleh petugas di lapangan," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Kamis (16/1/2020).

Selain dengan aplikasi tersebut disebutkan Sunarto, jajaran Polda Riau juga menerapkan langkah penegakan hukum secara profesional dengan mengkolaborasikan sistem dan sumber daya manusia.

Menurut Sunarto, penanganan Karhutla memang harus dilakukan secara serius dan komprehensif, yang harus melibatkan kerjasama seluruh pihak dan elemen masyarakat.

Pasalnya, Karhutla adalah ancaman bersama dan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi kehidupan.

KASUS Karhutla di Riau, 9 Warga Jadi Tersangka, Kebakaran Terluas di Bengkalis, Terpantau 7 Hotspot

Misalnya kerugian di sektor ekonomi, transportasi, kesehatan, pariwisata, pendidikan, termasuk hubungan luar negeri, terutama negara tetangga.

Karena asap akibat Karhutla, berpotensi bisa sampai ke sana.

Maka dari itu, yang terpenting adalah bagaimana antisipasi atau pencegahan terhadap timbulnya Karhutla, bisa dilaksanakan.

Seperti dengan cara melakukan deteksi secara dini terhadap semua bentuk kerawanan, serta bisa memprediksi situasi berdasarkan pantauan cuaca atau musim.

"Selanjutnya, menumbuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk bisa turut andil secara aktif dan proaktif dalam melakukan pencegahan Karhutla," tutur Sunarto lagi.

Sembilan Saksi Dihadirkan pada Sidang Kasus Karhutla PT SSS Pelalawan Riau

Dipaparkan Perwira Menengah (Pamen) berpangkat melati tiga ini, jika terdeteksi titik api, maka harus cepat dilokalisir.

Dengan mengkonsolidasikan kekuatan yang kita miliki, melakukan analisa dan evaluasi metode supaya lebih efektif serta efisien dalam penanganannya.

Sementara itu, Sunarto juga merincikan sejumlah kegiatan pencegahan dan penanganan Karhutla yang sudah dilakukan oleh jajaran Polda Riau.

Di antaranya pembuatan sekat kanal non permanen yang saat ini sudah berjumlah 813 buah, pembuatan embung sebanyak 996 buah, melakukan Forum Discussion Group) sebanyak 65 kali, penyuluhan 529.557 kali.

Lalu penyebaran 89.568 lembar maklumat Kapolda Riau, pemasangan 5.847 buah spanduk, pembuatan 28 buah pompa portabel menggunakan tenaga mesin sepeda motor.

Kemudian kegiatan patroli darat sebanyak 22.834 kali, patroli udara 43 kali, melaksanakan apel siaga seluruh jajaran sebanyak 875 kali, melakukan kegiatan pembagian masker sebanyak 54.292 buah, dan melakukan layanan kesehatan 19 kali, serta kegiatan pelatihan aplikasi GPS bagi petugas.

"Yang sudah kita lakukan ini juga masih akan terus berjalan," terangnya.

Sunarto menegaskan, Polda Riau pada dasarnya sudah mempersiapkan dengan matang langkah-langkah penanganan Karhutla.

Terutama dalam menghadapi prediksi cuaca panas yang lebih panjang dan ekstrim di tahun 2020 ini. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved