Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Bea Cukai Sebut Sumber Daya Terbatas,Tanggapi Beredarnya Buah dari Luar Negeri di Selatpanjang Riau

Kepala Kantor Bantu Bea Cukai Selatpanjang Agus Supriyanto mengatakan, tudingan tersebut tidaklah benar. Agus menyebut itu hanya sebuah opini.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan
Buah asal Malaysia beredar di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUAN MERANTI - Sejumlah buah asal Malaysia terlihat dijual di beberapa tempat di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Balai Karantina Pertanian Hewan dan Tumbuh-tumbuhan Wilayah Kerja (Wilker) Selatpanjang merasa kecolongan.

"Kata Beacukai ada surat masuk tentang dispensasi masuknya buah untuk kebutuhan Imlek. Tapi di kami kok tak ada," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Hewan dan Tumbuh-tumbuhan Wilayah Kerja (Wilker) Selatpanjang, Drh Abdul Aziz Nasution saat dikonfirmasi Senin (20/1/2020).

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Bantu Bea Cukai Selatpanjang Agus Supriyanto mengatakan, tudingan tersebut tidaklah benar. Agus menyebut itu tidak lebih hanya sebuah opini.

"Saya pribadi belum melihat. Ini opini-opini publik, karena faktanya sama saya belum ada," ujar Agus saat di temui di kantornya, Selasa (21/1/2020).

Pemkab Siak Undang Pembicara dari UNESCO, Tuan Rumah Festival Pusaka Nasional 2020 dan JKPI

Buaya Bikin Gaduh Kejar Angsa dan Itik Milik Warga di Desa Darul Takzim Riau

Sujarwo Urai Awal Masalah dari Pajak, PT DSI Tak Hadiri Hearing dengan Komisi II DPRD Siak Riau

Agus mengungkapkan, Balai Karantina seharusnya melakukan koordinasi terlebih dahulu ke Bea Cukai untuk memastikannya.

"Kepada saya pribadi belum ada, entah komunikasi ke Bengkalis, saya juga kurang tahu.
Seharusnya komunikasi dan sinergi kalau memang mereka khawatir terkait hal ini," ujar Agus.

Dikatakan Agus untuk memasukkan barang dari luar negeri harus memiliki izin dari pemerintah pusat.

Walaupun dikatakan Agus pihak Pemkab Kepulauan Meranti sudah mencoba untuk mengurus izin ke pemerintah pusat untuk memasukkan barang dari luar negeri khusus hanya untuk perayaan hari besar.

"Tapi sampai sekarang kita belum melihat jawaban tersebut. Kemarin juga sudah ada yang menanyakan prosedur, silakan lakukan pemasukan sepanjang sudah ada izinnya," ujar Agus.

Pihaknya tetap akan melakukan penegahan bila barang dari luar negeri baik makanan dan minuman yang masuk tidak memiliki izin.

"Kalau kita temukan ada pasti kita tegah, kita teruskan ke karantina untuk buah, sedangkan untuk minuman itu kita teruskan ke badan POM," ujar Agus.

Saat ditanya apakah merasa kecolongan dengan barang luar negri yang masuk di Kepulauan Meranti dan beredar di pasar, Agus mengatakan bahwa tugas tersebut tidak semata-mata menjadi tugas dari pihak Bea dan Cukai.

"Kita di sini ada banyak, ada AL, ada Airud ada kami, inikan harusnya kita sinergi. Kita tidak mungkin menguasai satu Meranti ini," kata Agus.

Agus tidak memungkiri bahwa pihaknya cukup terbatas untuk melakukan pengawasan.

"Kita akui sendiri kekuatan kita di sini juga istilahnya tidak sebanyak kantor-kantor lain, kalau di sini kita ada kekuatan 10 pegawai termasuk saya, 10 pegawai ini termasuk melakukan tugas pelayanan dan pengawasan," ujar Agus.

Ditambahkannya, Balai Karantina juga seharusnya bisa menjadi barisan terdepan untuk mengawasi peredaran bahan-bahan makanan. (Tribunpekanbaru.com/teddy tarigan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved