Indonesia Memperkuat Militer, Dikabarkan akan Membeli 48 Unit Jet Tempur Prancis, Rafale
Indonesia tengah memperkuat militer dengan mengupgrade sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan Utama (Alutsista).
Indonesia Memperkuat Militer, Dikabarkan akan Membeli 48 Unit Jet Tempur Prancis, Rafale
TRIBUNPEKANBARU.COM - Indonesia tengah memperkuat militer dengan mengupgrade sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan Utama (Alutsista).
Salah satunya Indonesia dikabarkan berminat membeli 48 pesawat jet tempur Rafale dari Perancis.
Kabar ini diberitakan oleh situs berita Perancis, La Tribune pada 17 Januari lalu.
Menurut La Tribune, dikutip KompasTekno, Selasa (21/1/2020), minat pemerintah Indonesia kepada jet tempur Rafale diutarakan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan ke Perancis.
Menurut sumber internal La Tribune, pembelian ini bakal diwujudkan dalam kesepakatan antar-pemerintah Perancis dan Indonesia, yang diharapkan bisa dicapai dalam waktu dekat.
Rafale adalah jet tempur multirole buatan Dassault Aviation. Pesawat bermesin ganda (twin-engine) ini memiliki ciri khas sayap delta dan canard (sayap kecil) di depan bagian bawah kokpit.
Pesawat ini telah memiliki banyak pengalaman di medan perang, seperti di Afghanistan, Libya, Mali, Irak, dan Suriah.
Pesawat tempur Dassault Rafale terlihat di Terminal Selatan Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (21/8/2018). Dassault Rafale adalah pesawat tempur serbaguna generasi ke-4.5, bermesin dua, dan bersayap delta asal Perancis.Nama Rafale sendiri sudah didengung-dengungkan bakal diboyong ke Indonesia, sejalan dengan dipensiunkannya armada pesawat F-5E/F II Tiger milik TNI-AU, pada 2015 lalu.
Selain Rafale, kandidat pengganti F-5E/F II TNI AU antara lain adalah F-16 Block 60 dari Amerika Serikat, Su-35 dari Rusia, Eurofighter Typhoon dari konsorsium Eropa, serta Saab Gripen oleh Swedia.
Dassault Rafale sendiri sudah beberapa kali mampir ke Indonesia di pangkalan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Yang pertama dalah pada 2015 lalu. Saat itu, Angkatan udara Perancis sempat mendemonstrasikan kebolehan jet tempurnya itu.
Kemudian pada 2018, Rafale AU Perancis kembali singgah di Halim Perdanakusuma, bersamaan dengan pesawat angkut Airbus A400M yang kabarnya juga diminati oleh pemerintah RI.
Pada 209, tujuh Rafale Angkatan Laut Perancis melakukan pendaratan darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, akibat cuaca buruk.
Selain pesawat jet tempur Rafale, La Tribune juga memberitakan pemerintah Indonesia tertarik membeli kapal selam Scorpene. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Disebut Berminat Beli 48 Jet Tempur Dassault Rafale"
Program pesawat Rafale terdiri dari tiga versi pesawat tempur mesin-kembar multi-peran, versi satu-tempat duduk Rafale C, versi dua-tempat duduk Rafale B dan versi AL (kapal induk) adalah Rafale M.
Ketiga versi Rafale mempertahankan kualitasnya yang dibuktikan dalam penerbangan: 70knot, 9g/-3.6g, sudut penyerangan maksimum 32 derajat, serta jarak take-off dan pendaratan kurang dari 400 meter.
Rafale C adalah pesawat tempur multi-peran dengan sebuah sistem nafigasi dan persenjataan terintegrasi secara penuh, memakai teknologi termutakhir dam mampu melakukan performa luar biasa pada target misi udara-ke-udara dan udara-ke-tanah/permukaan jauh di belakang garis musuh.
Pesawat dua-tempat duduk Rafale B mempertahankan hampir seluruh kemampuan dan fitur Rafale C.
Rafale M adalah versi kapal induk dengan kemampuan dan fitur yang sama dengan kedua versi lainnya.
Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Prancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat yang bertugas di Angkatan Udara Prancis dan Angkatan Laut Prancis.
