Illegal Logging di Bengkalis

BREAKING NEWS: Kapolda Riau Terperangah Lihat Illegal Logging Bengkalis, 'Tunggu Tanggal Mainnya'

Illegal Logging itu didapatinya saat melihat langsung dari atas udara, ketika menumpang helikopter yang membawanya ke Desa Titi Akar Bengkalis Riau.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Bid Humas Polda Riau
Illegal logging di Bengkalis Riau 

PEKANBARU - Pasca menyaksikan langsung aktivitas illegal logging (Ilog) di daerah Bengkalis, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menegaskan, akan melakukan penyelidikan.

Hal itu didapatinya saat melihat secara langsung dari atas udara, ketika menumpang helikopter yang membawanya ke Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Senin kemarin.

"Tunggu tanggal mainnya, jangan sampai tikus lolos," ungkap Agung saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Selasa (28/1/2020).

Kapolda mengaku sangat meradang saat mengetahui adanya aktivitas Ilog di kawasan hutan Riau.

Saat melongok dari kaca jendela heli yang terbang di ketinggian, Jenderal bintang dua itu pun terperangah.

Menyaksikan pohon-pohon di hutan yang ditebang secara ilegal.

Setelah itu, kayu dibakar dan di atas tanahnya di ganti dengan kelapa sawit. 

"Setelah dijarah kayunya, dibakar hutannya, dirambah kawasannya, kemudian dijadikan kebun sawit. Ini keblinger. Ayo kita lawan," ungkapnya dengan nada geram.

PANTAUAN Udara, Hutan Riau Dibabat untuk Kebun Kelapa Sawit, Kapolda Riau: Ini Keblinger, Kita Lawan. Kapolda Riau istirahat dan makan di lokasi Karhutla.
PANTAUAN Udara, Hutan Riau Dibabat untuk Kebun Kelapa Sawit, Kapolda Riau: Ini Keblinger, Kita Lawan. Kapolda Riau istirahat dan makan di lokasi Karhutla. (Tribun Pekanbaru/Bid Humas Polda Riau)

Lanjut Agung, pola-pola seperti ini yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Dia menilai, penjarahan kayu di kawasan hutan tersebut dilakukan secara sistematis.

"Kayu diambil, dibawa keluar kawasan hutan untuk dijual usai diolah, dibakar di lokasi ditebang secara ilegal, kemudian ditanami sawit," tuturnya.

Setelah menyaksikan fakta di lapangan tersebut, Agung berjanji akan menindak tegas pelakunya.

"Kita akan melakukan proses penegakan hukum, dengan mengusut kasus tersebut," tegasnya.

Dia memaparkan, ada pun langkah pertama terkait itu, pihaknya akan meminta saksi ahli melakukan pemeriksaan ke lokasi.

"Kita akan turunkan saksi ahli ke lokasi untuk proses penegakkan hukumnya sebelum ditetapkan tersangka," ungkap Agung.

Saat ditanyai bagaimana kondisi terkini kebakaran hutan dan lahan di daerah yang ditinjaunya itu, Kapolda memaparkan, pada hari ini sudah tidak ada titik api.

"Hari ini tidak ada titik api lagi," jawabnya.

Untuk diketahui, Kapolda Riau bersama dengan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Kombes Pol Rahmat Hidayat dan Dansat Brimob Kombes Pol Abdul Hasyim, naik helikopter menuju lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Titi Akar, Pulau Rupat.

Irjen Agung bahkan juga ikut berjibaku memadamkan api yang membakar lahan gambut di daerah itu.

Baju dan celana yang dikenakannya, tampak basah oleh keringat dan air.

Usai melakukan pemadaman, Agung makan nasi bungkus dengan tim pemadam Karhutla di lokasi bekas terbakar.

Proses pemadaman pada Senin ini, sudah memasuki hari ke 17. Tim pemadam Karhutla dipimpin Kapolres Bengkalis, AKBP Sigit Adiwuryanto, terus berupaya memadamkan api di Pulau Rupat dan Bengkalis.

Usaha tersebut mulai terbantu dengan inovasi Polda Riau dengan membuat aplikasi dashboard Lancang Kuning.

Di dalam aplikasi tersebut memuat keberadaan titik api secara akurat.

Sehingga mobilisasi personel, alat pemadam dan peralatan pendukung lainnya, bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved